Profil Keluarga Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei, Keluarga Keturunan Nabi Muhammad

TEHERAN – Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei adalah tokoh politik dan agama yang kuat di negaranya.

Berikut profil keluarga Khamenei dan hubungannya dengan anak Nabi Muhammad SAW.

Ali Khamenei lahir pada tanggal 15 Juli 1939 di Masyhad, Iran. Ayahnya, Seyyed Javad Khamenei, adalah seorang ulama dan kerabat Nabi Muhammad SAW.

Keluarga Khamenei adalah salah satu keluarga Azeri Sayyid di Iran. Sayyid merupakan gelar kehormatan yang diberikan kepada cucu Hasan dan Husain yang dikenal sebagai putra Nabi Muhammad SAW.

Kakek Ali Khamenei adalah Seyyed Hussein dan ayah Seyyed Hussein, Seyyed Mohammad Hosseini Tafresshi, diyakini sebagai Sayyid Aftasi. Silsilahnya terkait dengan Sultan al-Ulam Ahmad, juga dikenal sebagai Seyyed Ahmad.

Ali Khamenei adalah Nabi Muhammad SAW. Silsilahnya terkait dengan generasi Nabi Muhammad SAW ke-38 melalui putranya Hussain Asghar.

Hal ini menunjukkan pentingnya keluarga Khamenei dalam sejarah dan budaya Iran. Keturunan Nabi Muhammad SAW mempunyai status istimewa dalam masyarakat Islam, dan hal ini juga berlaku pada keluarga Khamenei.

Ali Khamenei menjabat sebagai Pemimpin Tertinggi Iran sejak 4 Juni 1989. Jabatan ini mencakup tugas pemimpin politik, agama, dan militer.

Khamenei adalah ulama yang dihormati dan memiliki pengaruh besar dalam politik negara. Dia memimpin Iran melewati masa-masa penting, termasuk konflik regional dan konflik dengan negara-negara Barat.

Dalam kebudayaan Islam, nasab (garis keturunan) mempunyai arti khusus. Anak-anak Nabi Muhammad dihormati dan dianggap diberkati.

Kehadiran putra nabi pada posisi kepemimpinan, seperti Ali Khamenei, memberikan kekuasaan dan kewibawaan lebih.

Rekam jejak

Khamenei masuk seminari setelah menyelesaikan pendidikan dasarnya. Ia melanjutkan pendidikan klasikalnya hingga tahun kedua sekolah menengah atas.

Ia menerima pendidikan seminari di seminari Masyhad, Najaf dan Qom. Saat remaja, Khamenei berkenalan dengan Navvab Safavi, pendiri dan pemimpin komunitas Islam Fedayeen.

Menurutnya, Navvab Safavi menciptakan inspirasi pertama gerakan revolusi Islam dalam dirinya. Pada tahun 1976, ia bertemu Ruhollah Khomeini.

Pertemuan dengan Khomeini memperkuat semangat revolusioner Khamenei. Sesuai dengan tujuan gerakan Khomeini, ia terus bekerja melawan dinasti Pahlavi dan ditangkap enam kali oleh pemerintahan Pahlavi selama perjuangan tersebut.

Pada tahun 1977, gendarmerie mengusirnya dari Iranshahr selama tiga tahun, ketika dia kembali ke Teheran pada tahun 1978 di tengah protes masyarakat.

Setelah revolusi Iran pada tahun 1978, Khamenei menjadi anggota Dewan Revolusi, imam salat Jumat di Teheran, dan wakil menteri pertahanan.

Ia kemudian menjadi wakil Teheran di Majelis Permusyawaratan Islam selama satu periode dan presiden Iran selama dua periode.

Setelah Revolusi Iran, yang menggulingkan Shah, dia dibunuh pada bulan Juni 1981, tangan kanannya dipotong.

Khamenei adalah salah satu pemimpin Iran selama Perang Iran-Irak pada tahun 1980an dan memiliki hubungan dekat dengan Garda Revolusi.

Sepeninggal Ruhollah Khomeini pada tahun 1989, Majelis Ahli memilihnya sebagai pemimpin tertinggi Iran.

Sejak tahun 1973, ia dinyatakan sebagai salah satu marja Syiah di seminari Qom.

Majalah Forbes mencantumkan Khamenei sebagai orang paling berkuasa ke-18 di dunia pada tahun 2015.

Pengaruhnya kini semakin diperhitungkan dunia seiring Iran memasuki perang melawan Israel.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *