JAKARTA – Taleb Abdallah, komandan senior Hizbullah Lebanon, tewas akibat serangan udara Israel pada 11 Juni 2024.
Sebagai anggota senior sayap paramiliter dan politik Hizbullah, Abdullah memainkan peran penting dalam operasi militer dan logistik kelompok tersebut, khususnya di wilayah Lembah Bekaa, tempat Hizbullah mempunyai basis utama di Lebanon.
Taleb Abdallah tewas dalam serangan udara Israel di kota Juea pada 11 Juni, lapor Reuters, mengutip sumber. Tiga orang lainnya juga tewas dalam serangan itu.
Sumber anonim mengatakan kepada Reuters bahwa mereka yang terbunuh mungkin menjadi sasaran serangan militer Zionis saat menghadiri konferensi tersebut.
Tentang Taleb Abdullah
Abdullah dianggap sebagai tokoh kunci dalam Hizbullah, yang didirikan pada tahun 1982 dengan dukungan Iran dan yang tujuan utamanya adalah untuk menghadapi Israel dan mendukung perjuangan Palestina.
Latar belakang keluarganya, termasuk tanggal lahir, tidak diketahui karena dia adalah pejabat senior Hizbullah yang informasi pribadinya tidak dipublikasikan.
Sebagai pejabat senior Hizbullah, Abdullah terlibat dalam berbagai operasi militer dan pengembangan strategi kelompok tersebut.
Dalam konteks konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hizbullah, Abdullah seringkali berada di garis depan, merencanakan dan melaksanakan operasi.
Hizbullah sering melakukan baku tembak dengan pasukan Israel di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel, dan Abdullah memainkan peran penting dalam mengoordinasikan serangan balik terhadap posisi Israel.
Kematian Abdullah merupakan pukulan besar bagi Hizbullah, yang telah lama terlibat konflik berkepanjangan dengan Israel.
Selain itu, serangan mematikan Zionis juga memperburuk ketegangan di perbatasan Lebanon-Israel sejak konflik antara Israel dan Hamas di Gaza pada Oktober 2023, pertempuran sporadis di wilayah tersebut terus berlanjut.
Kematian Abdullah juga menggarisbawahi sikap Hizbullah, yang terus melakukan serangan balasan terhadap Israel meskipun ada upaya diplomatik untuk mencapai gencatan senjata.
