Program Ketahanan Pangan Desa Semakin Kuat dengan Kolaborasi Pentahelics

JAWA TIMUR – Dewan Ketahanan Nasional (Wantanna) akan membantu penguatan program ketahanan pangan. Khususnya yang menggunakan langkah-langkah dana pedesaan yang dikenal sebagai ketahanan pangan pedesaan harus lebih terencana dan terkoordinasi antar pemangku kepentingan yang menggunakan skema pentahelix.

Langkah Wantanna ini sejalan dengan kebijakan pemerintah yang mengalokasikan 20 persen dana desa untuk program ketahanan pangan di 75.265 desa. Pemerintah melalui Kementerian Pertanian-PDTT telah mengalokasikan dana pedesaan pada program swasembada pangan selama tiga tahun terakhir, 2022-2024, dan mengalokasikan 20 persen untuk setiap desa.

“Pagu dana desa sebesar Rp71 triliun pada tahun 2024 dan 20 persen dari total 75.000 desa sebesar Rp14 triliun,” kata Irjen TNI dan Laksamana Madya Dewan Ketahanan Nasional (Laksdya) Sekretaris Jenderal Dadi Hartan kepada Ketahanan Pangan dan Jurnalistik. forum diskusi kelompok terfokus dan organisasi PWI Jember 2024 di Pendopo Pemerintah Kabupaten Jember, Sabtu 27 April 2024

Dadi Hartanto, PT Gading Mas, produsen kedelai edamame di Teguh, Kecamatan Ajung, dihadiri rombongan pejabat Wantannas yang sedang melakukan perjalanan bisnis ke Indonesia. Rombongan juga mengunjungi penggilingan padi dan gudang PT Pupuk Indonesia dan Perum Bulog di Kabupaten Jember.

Menurut Dadi Hartanto, belakangan ini Wantann banyak melakukan kegiatan koordinasi dan kajian untuk memberikan ulasan kepada Presiden RI guna memperkuat pelaksanaan program ketahanan pangan pertanian.

“Dalam rangka penguatan pelaksanaan program keamanan pangan, telah dilakukan sejumlah rapat koordinasi yang melibatkan Badan Pangan Nasional, sejumlah asosiasi perangkat desa, dan sejumlah akademisi. “Kegiatan ini juga sedang dikoordinasikan dengan Kementerian Desa agar Program Ketahanan Pangan Perdesaan dapat memperoleh manfaat dari skema keterlibatan lima sektor (Pentahelik) ke depannya,” ujar lulusan SMA 1 Jember itu.

Dadi mengatakan dengan keterlibatan banyak pemangku kepentingan, khususnya Pentagon, maka pencapaian tujuan nasional ketahanan pangan melalui desa-desa Indonesia secara sistematis, sistematik, dan massal akan semakin berhasil.

Lima negara bagian pentahelix adalah pemerintah, universitas, sektor bisnis (swasta dan publik), pers dunia, pemerintahan pedesaan, dan penduduk pedesaan. Jika kelima pihak ini terkoordinasi dengan baik, Wantan yakin sepenuhnya bahwa program ketahanan pangan pedesaan dapat mengatasi kemiskinan ekstrem untuk menjamin kedaulatan dan kemandirian pangan.

Dapur pangan pedesaan berkembang pesat di desa-desa di seluruh Indonesia, kata Dadi, mantan jenderal akademi TNI. Prestasi Dadi Hartanto sebagai Sekjen Wantannas mendapat apresiasi tinggi dari PWI Jatim dan mendapat penghargaan istimewa pada Minggu (28/04/2024) malam.

Sementara itu, forum FGD yang disponsori PWI Jember dan dimoderatori Ketua PWI Jatim Lutfil Hakim juga dihadiri pejabat Kementerian Pertanian. Ratusan jurnalis dari berbagai media massa di Jawa Timur turut serta dalam acara tersebut.

“Wantanna” serius karena mengkaji aspek krisis pangan global yang berdampak pada beberapa negara di dunia. Selain Laksamana TNI Dadi Hartan, Wantannas antara lain Mayjen TNI Syachriyal E. Siregar, Brigjen TNI Joko Setyo Putro, Laksamana TNI Nevy, Kolonel Czi Nurtjahjo, Serda Riyadi dan Dr. Macmur A. Siboroto, Eng.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *