krumlovwedding.com, JAKARTA – Pembangunan Bendungan Rukoh Paket Dua yang terletak di Kabupaten Pidi, Aceh hampir selesai. PT Waskita Karya (Persero) TBK, kontraktor proyek tersebut, mengatakan pembangunannya sudah selesai 96,20 persen.
Bendungan Rukoh merupakan salah satu Proyek Perencanaan Nasional (PSN) yang bertujuan untuk meningkatkan produksi pertanian padi dengan luas sekitar 12.000 hektar (ha), kata Sekretaris Perusahaan Waskita Karya. Pembangunan bendungan ini juga merupakan upaya untuk memahami ketahanan air dan pengelolaan pangan di Aceh, ujarnya.
“Setelah dibangunnya bendungan ini adalah tersedianya jaringan irigasi. Oleh karena itu, air dari Bendungan Rukoh pasti bisa sampai ke sawah para petani, ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (10/11/2024).
Ia mengatakan, pengelolaan sumber daya air dan irigasi penting untuk mendukung pertanian berkelanjutan dan perlu dilanjutkan. Sehingga dapat mempengaruhi kesejahteraan masyarakat Aceh khususnya di Kabupaten PD.
Ia mengatakan, kehadiran Bendungan Rukoh dapat memenuhi kebutuhan air bersih dan menyediakan air baku sebanyak 0,90 meter kubik (m3) per detik. Bisa juga pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) berkapasitas 1,22 MW.
“Bendungan ini juga dirancang untuk mengurangi banjir di Krung Rukoh sebesar 89,62 persen. “Kemudian kita berharap menjadi destinasi wisata, sehingga bisa mendongkrak perekonomian masyarakat,” kata Ermi.
Dalam pembangunan proyek Rukoh, lanjutnya, Waskita Group menerapkan inovasi dengan metode Multichannel Analysis Surface Wave (MASW). Metode ini dapat digunakan untuk semua pekerjaan konstruksi yang memerlukan penyelidikan geologi rinci sejak dini.
Penerapan MASW dikatakan akan menghemat biaya dan waktu serta menjaga kualitas sesuai standar. Faktanya, resiko dan resiko dalam pekerjaan proyek dapat dikurangi dengan menggunakan metode ini.
Sebagai informasi, pengerjaan Bendungan Rukoh Paket II Waskita dilakukan melalui Kerja Sama Operasional (KSO) Waskita-Adhi-Andesmont. Total nilai kontraknya sekitar Rp 1,19 triliun dan saham perseroan Rp 591,1 miliar.
Bendungan yang sebelumnya melayani Waskita ini dibuka tahun ini oleh Presiden Joko Widodo. Ini termasuk bendungan Margatiga, Luvikeris dan Tamef.
Sebagai BUMN konstruksi, kata Ermi, Waskita Works berperan ganda sebagai lembaga pembangunan dan pencipta nilai melalui berbagai proyek infrastruktur yang dibangun. Hal ini sejalan dengan arahan Menteri BUMN Eric Thohir yang mendorong BUMN memberikan dampak signifikan terhadap pembangunan bangsa dan negara.
Ia mengatakan Kementerian terus mendukung stabilitas perusahaan dan akan fokus menyelesaikan berbagai proyek. Salah satunya untuk mendukung proses restrukturisasi yang sedang dijalani Waskita.
Waskita sedang dalam proses restrukturisasi keuangan dan cara menjalankan perusahaan. Program ini merupakan bagian dari rencana restrukturisasi dan penyelamatan yang fokus pada kementerian sebagai pemegang saham BUMN, ujarnya.
Perlu diketahui, pada 6 September 2024 perseroan menandatangani Master Restructuring Agreement (MRA) dengan 21 bank pemberi pinjaman senilai Rp 26,3 triliun. Perubahan juga dilakukan pada kontrak pokok kredit penjaminan modal kerja (KMKP) sebesar Rp 5,2 triliun.