Puluhan Demonstran Pro-Palestina Ditangkap di Universitas Texas

TEXAS – Polisi negara bagian menggunakan gas air mata dan granat untuk menangkap puluhan pengunjuk rasa anti-Palestina di Universitas Texas di Austin.

Melansir Texas Tribune, total 40 orang ditangkap pada Senin (29/4/2024).

Beberapa mahasiswa yang melakukan protes ditangkap dan harus diseret polisi, sementara yang lain berteriak “malu” dan menyiramkan air ke bus polisi.

“Universitas Texas di Austin telah meminta bantuan dari Departemen Keamanan Publik Texas untuk melindungi keselamatan komunitas kampus dan menegakkan Peraturan Rumah kami. Pendidikan, seperti larangan berkemah di kampus,” kata sekolah tersebut dalam sebuah pernyataan.

Terjadi bentrokan antara polisi dan pengunjuk rasa di beberapa universitas di Amerika Serikat, di mana mahasiswa menuntut Israel mengakhiri perangnya melawan Hamas di Jalur Gaza.

Para mahasiswa yang berpartisipasi dalam protes tersebut meminta universitas dan pemerintah AS untuk memutuskan hubungan dengan pemerintah dan militer Israel.

Lebih dari 800 pengunjuk rasa telah ditangkap di sekolah-sekolah Amerika sejak 18 April, termasuk lebih dari 200 orang di empat sekolah pada hari Sabtu, menurut New York Times.

Universitas Columbia mulai menangguhkan mahasiswa yang berpartisipasi dalam pemogokan setelah batas waktu untuk meninggalkan kampus New York berlalu pada pukul 14.00 waktu setempat pada hari Senin.

Para mahasiswa menolak meninggalkan tenda sementara yang terdiri dari banyak tenda.

Sueda Polat, salah satu penyelenggara protes, mengatakan kepada wartawan, “Mereka meminta kami berpisah, namun para mahasiswa tidak mau bubar.”

Dia berkata, “kami tidak mengikuti semangat sekolah.” Dia menambahkan: “Kamp tidak akan bergerak kecuali dengan paksa.”

Gedung Putih mengecam beberapa pidato yang terdengar selama protes, dan menuduh para pengunjuk rasa melontarkan pernyataan anti-Semit.

Meskipun AS telah menyatakan keprihatinannya terhadap perilaku pasukan Israel (IDF) di Gaza, AS belum menyerukan gencatan senjata segera.

Israel membunuh lebih dari 34.000 warga Palestina di Gaza dengan senjata yang dipasok oleh Amerika Serikat, Inggris dan Jerman.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *