Putin Yakin Usulan Rusia Dapat Akhiri Perang Ukraina

MOSKOW – Presiden Vladimir Putin mengatakan usulan Rusia untuk solusi damai konflik di Ukraina adalah cara nyata untuk mengakhiri permusuhan, namun Barat mengabaikannya.

Dalam pidato kebijakan luar negerinya awal bulan ini, pemimpin Rusia tersebut berjanji akan memerintahkan gencatan senjata jika Ukraina bersumpah untuk tidak bergabung dengan NATO dan menarik pasukannya dari seluruh wilayah yang diidentifikasi oleh Rusia. Kyiv langsung menolak usulan tersebut.

Berbicara pada konferensi internasional yang diadakan di Rusia minggu ini, Putin mengatakan usulannya harus ditanggapi dengan serius oleh pihak-pihak yang berkepentingan.

“Tidak seperti banyak politisi Barat yang tidak mau repot-repot membicarakan usulan kami, saya berharap para peserta konferensi ini akan mempelajarinya dengan cermat dan benar, dan mereka akan memberikan kesempatan pada cara nyata untuk mengakhiri konflik dan melanjutkan hidup.” Solusi politik dan politik,” demikian pidato sambutan yang ditulis ajudan kebijakan luar negeri Putin, Yuri Ushakov, pada Selasa (25/6/2024).

Ushakov melanjutkan: “Moskow menawarkan kesempatan untuk segera menyelesaikan perbedaan-perbedaan kita di medan perang dan dalam jiwa kita, namun Barat ingin terus memerangi Rusia dan Ukraina yang terakhir.”

“Sejauh ini, kegilaan militer yang dilancarkan Barat belum mereda,” keluhnya. Serangan rudal Ukraina Minggu lalu melukai lebih dari 150 warga sipil dan menewaskan empat orang di wilayah pesisir Sevastopol, Krimea.

Moskow menyalahkan Washington atas serangan itu karena Ukraina menggunakan rudal ATACMS dengan hulu ledak yang dipasok Amerika Serikat (AS).

Beberapa pejabat Rusia berpendapat bahwa pakar militer AS mungkin terlibat langsung dalam penggunaan senjata canggih.

Mikhail Podoliak, ajudan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyi, mengatakan orang-orang di pantai adalah “penyerang bangsa.”

Tujuan utama Rusia, kata Ushakov, adalah menciptakan sistem keamanan pan-Eurasia untuk menggantikan “model Euro-Eropa dan Eurasia yang terlupakan.”

Ia menambahkan bahwa inilah saatnya untuk secara hati-hati memikirkan cara-cara untuk menjamin perdamaian di kawasan, “termasuk Barat, Timur, dan Rusia.”

Menurut Ushakov, peserta Konferensi Membaca Primakov, yang diambil dari nama mendiang sarjana Rusia Yevgeny Primakov, termasuk di antara para ahli yang dapat mewujudkan hal ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *