Putu BKSAP Bicara Transformasi Digital hingga Ketahanan Siber di Brunei Darussalam

JAKARTA – Wakil Direktur Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR Putu Supadma Rudana berbicara mengenai transformasi digital dan transformasi siber dalam Tripartit Forum yang diselenggarakan Pemerintah Brunei Darussalam. Putu terpilih menjadi pembicara dalam pertemuan tersebut.

Konferensi bertajuk ‘Membangun Ekonomi Digital yang Vibrant di ASEAN: Strategi Ketahanan Siber dan Kemakmuran Bersama’ ini dipimpin oleh H.E. segera dibuka. Dato Seri Setia Dr. Awang Haji Mohd Amin Liew Abdullah, Menteri di Kantor Perdana Menteri dan Menteri Keuangan dan Ekonomi II.

Ore Road pada saat itu diikuti oleh pembicara lain seperti H. E. Paul Thoppil sebagai Perwakilan Dagang Indo Pasifik untuk Kanada; Jerome Saniez sebagai Managing Director dan Country Director, TotalEnergies Brunei;

Kemudian, Arnold Consengco sebagai Regional President, Southeast Asia and Greater China Market, OutSystems; Adeleye Falade sebagai CEO di CEP Brunei LNG; dr. Ryan Manuel sebagai pendiri dan CEO Bilby (salah satu startup terbaik di Hong Kong pada tahun 2023).

“Bagaimana membangun ekonomi digital yang tumbuh pesat di kawasan ASEAN dan berbagai langkah untuk membangun kekuatan siber kita dan berkontribusi terhadap kesejahteraan seluruh masyarakat di kawasan ASEAN,” kata Putu, Senin (24 Juni 2024).

Putu mengatakan, Indonesia merupakan negara Asia Tenggara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia dan terbesar di kawasan ASEAN. Lanjutnya, sangat penting bagi Indonesia untuk selalu menjadi pasar ekonomi digital.

“Ada berbagai jenis dan kondisi mengenai akses digital di Indonesia, baik dari segi koneksi internet, literasi digital atau bagaimana masyarakat mengalami tantangan, dimana koneksi internet juga bisa bermasalah,” kata anggota Komisi VI. DPR.

“Tetapi penggunaan internet, penggunaan media sosial, dan situasi di mana transformasi digital ini terjadi di Indonesia, mau tidak mau, bisa dipaksakan dan bisa menjadi nyata,” lanjutnya.

Putu mencontohkan, di Indonesia sekitar 10 tahun lalu, mereka belum memikirkan bagaimana usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) atau usaha mikro kecil menengah (UMKM) bisa melakukan transformasi digital.

“Betul, kalau dilihat di berbagai tempat, bisa lewat aplikasi Unicorn, bisa pakai Gojek, aplikasi Tokopedia, aplikasi internet digital terkait lainnya, dan lain sebagainya. Mereka menerapkannya dan terjadilah perubahan,” ujar mantan anggota parlemen Bali a.

Kedua, Putu mengatakan saat ini sudah ada sistem pembayaran digital yaitu QR atau QRIS dan QR ini sudah tersedia di Indonesia. Katanya, tapi mungkin banyak negara lain yang tidak melakukannya. Menurutnya, QRIS sangat bermanfaat bagi UKM.

“Kita ingin pastikan Indonesia benar-benar mendukung, bahwa transformasi digital itu penting, mau tidak mau semua negara harus melakukannya. Contoh dari Indonesia ini tentang apa yang kita lakukan dari segi implementasi, regulasi, itu sulit mencari informasi mengenai kecepatan revolusi digital ini,” ungkapnya.

Oleh karena itu, Putu mendesak Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk mempercepat atau meningkatkan seluruh koneksi, sehingga masyarakat dapat menggunakan Internet secara efisien dan efektif di berbagai tempat di Indonesia. “Tentu saja menggunakan internet atau media sosial untuk kepentingan pribadi,​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​Harus digunakan untuk tujuan yang lebih produktif, mungkin untuk pekerjaan skala kecil dan bisnis kecil, “katanya.

“Mereka bisa memanfaatkan media sosial atau transformasi digital untuk bisnis. Kami sampaikan sangat beruntung UKM kita menjadi pemimpin transformasi digital. Kami menunjukkan bahwa jika ada transformasi digital dan keberlanjutan, maka penting bagi UKM untuk membangun” , katanya adalah anggota Persatuan Antar Parlemen (IPU) untuk Pembangunan Berkelanjutan.

Sebab, Putu menyebut UMKM di Indonesia merupakan tulang punggung perekonomian nasional. UMKM, kata dia, menyumbang 61% PDB dan produk domestik bruto Indonesia. Kemudian, UMKM dan transformasi digital ini juga memberikan dukungan 97% terhadap lapangan kerja.

“Jadi tulang punggung perekonomian Indonesia kuat pada usaha kecil dan menengah, dan perekonomian kita terdiri dari usaha kecil menengah dan pekerja pendukung. Nah, itu berarti situasi ini sudah kita jelaskan dalam rapat dan terima kasih yang luar biasa,” tutupnya. .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *