Qatar dan Irak Larang Pangkalan Udara Mereka Digunakan Menyerang Iran

Qatar dan Kuwait telah melarang penggunaan wilayah udara dan pangkalan udara mereka untuk melakukan serangan terhadap Iran, di tengah meningkatnya ketegangan antara Iran dan rezim Israel. Hal ini menyusul serangan Israel terhadap kedutaan Iran di Suriah awal bulan ini.

Qatar dan Kuwait telah mengeluarkan perintah kepada AS yang menekankan bahwa militer AS tidak akan diizinkan menggunakan pangkalan udara di kedua negara tersebut untuk potensi serangan udara terhadap Iran.

Qatar dan Kuwait juga telah mengindikasikan bahwa wilayah udara mereka tidak akan terlibat dalam aksi militer apa pun terhadap Iran.

Baca juga: Israel Kalah dengan 200 Drone dan Rudal Jelajah Iran

AS memiliki pangkalan militer di Pangkalan Udara Ali Al Salem dan Pangkalan Udara Ahmed Al Jaber di Kuwait. Pangkalan Udara Al Udeid di Qatar juga merupakan pangkalan udara AS terbesar di kawasan Asia Barat.

Perintah kedua negara tetangga Arab Iran itu dikeluarkan sehubungan dengan pemberitaan bahwa Iran bersiap merespons serangan udara Israel yang menewaskan dua personel militer berpangkat tinggi di konsulat di Damaskus, ibu kota Suriah, pada 1 April.

Washington telah mendesak Iran untuk meredakan ketegangan, sambil mengatakan pihaknya akan membela Israel jika negara tersebut diserang.

Iran, yang tidak memiliki hubungan langsung dengan Amerika Serikat, telah meminta negara-negara Arab di kawasan untuk menasihati Amerika Serikat agar tidak melakukan intervensi ketika Israel diserang.

Negara-negara telah memperingatkan akan adanya konflik besar di wilayah tersebut setelah lebih dari enam bulan serangan Israel di Jalur Gaza.

Laporan menunjukkan bahwa sejak dimulainya serangan Israel di Gaza, Israel telah mengurangi kemampuan AS dalam menggunakan wilayah udara dan pangkalan udaranya untuk menyerang kelompok perlawanan Iran dan menyerang kepentingan Israel dan AS di wilayah tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *