Ramai Turis Asing Kerja Remote di Bali, Sandiaga : Tidak Ada Toleransi!

Medan – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menbaregraf), Sandiaga Solahuddin Uno menanggapi kabar meningkatnya jumlah wisatawan asing yang bekerja ilegal di wilayah Indonesia.

Wisatawan ini masuk ke Indonesia dengan visa kunjungan namun malah bekerja di Bali atau bekerja jarak jauh dari Bali.

Menurut Sandy, pemerintah Indonesia sangat ketat terhadap wisatawan asing yang bekerja di Indonesia. Pemerintah tidak akan memberikan toleransi dan mengancam akan mendeportasi wisatawan asing yang mencoba bekerja.

“Kita harus tegas dan terapkan aturan. Akan ada sanksi dan kalau perlu deportasi. Kita tangani dan tidak ada toleransi,” kata Sandius usai meresmikan Gelar Melayu Serumbun Tahun 2024 di Istana Maimun, Kota Medan. Rabu (29/5/2024) malam.

Permasalahan perilaku wisatawan asing di Bali semakin menjadi perhatian banyak pihak. termasuk Megawati Soekarnoputri, presiden kelima Indonesia dan pemimpin umum PDI Perjuangan (PDIP).

Megawati mengatakan pariwisata di Bali semrawut dan tidak terkendali. Hal ini menimbulkan masalah bagi masyarakat setempat. Megawati menekankan perlunya kuota untuk mengatasi pariwisata di Bali.

Hal itu disampaikan Megawati pada Rakernas ke-5 PTIP, Ankol, Jakarta Utara, Minggu, 26 Mei 2024.

Megavathy menambahkan, kini terdapat keluhan warga mengenai kekurangan air akibat besarnya dampak pembangunan terhadap wisatawan.

Megawati mengaku prihatin masyarakat Bali tidak menikmati keindahan dan alam pulaunya. Penduduk Bali perlu memiliki sistem pariwisata yang terukur agar bisa “bernafas” lebih banyak, katanya.

“Sayang sekali masyarakat tidak menikmati wisatawan yang datang, wisatawan mancanegara, kata saya, ayo kita tetapkan kuota agar nafas pulau tidak terhimpit seperti ini. Maksudku, semuanya turis, aku tahu. . Tidak ada yang anti pariwisata, tapi terukur karena pariwisata “tidak jungkir balik, bahkan bagi kehidupan masyarakat kita,” kata Megawati.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *