krumlovwedding.com,
Rossan: Dunia usaha berperan lebih dari 80 persen dalam mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen
13 jam yang lalu | Frederikus dodunias bata | ekonomi 2409 karakter
JAKARTA – Ketua Menteri Penanaman Modal dan Resesi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rozan Perkasa Roeslani dalam acara Kadin Indonesia di Jakarta, Rabu (23/10) mengenai target pertumbuhan ekonomi yang dipatok Presiden Prabowo Subianto. /2024).
Seperti diketahui, Prabowo ingin pertumbuhan ekonomi Tanah Air mencapai 8 persen dalam lima tahun ke depan.
Hal itu kerap diungkapkannya di berbagai kesempatan. Terakhir, dalam pidato kenegaraannya yang pertama, beliau kembali menekankan kedaulatan ekonomi. Di hadapan para pengusaha, Rozan kembali mendorong gawang Presiden.
“Target Presiden Prabowo pertumbuhan ekonomi Indonesia lima tahun ke depan adalah 8 persen. Tentu saja mayoritas, lebih dari 80 persen, adalah dunia usaha,” ujar pria yang juga Ketua Umum Kadin Indonesia ini. . Dewan Kehormatan Perdagangan dan Industri di Menara, Jakarta, Rabu (23/10/2024).
Kadin diperkirakan akan bermanuver ke sana. Jadi jangan hanya menunggu pemerintah. Menurut Rossan, mulai dari Pusat, Provinsi hingga Kabupaten/Kota, Kadin akan memegang peranan penting.
“Karena kue ini akan terus bertambah, kue ini akan terus bertambah,”
Saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5 persen. Tujuannya adalah pertumbuhan. Harapan utamanya adalah dari peningkatan investasi.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini didominasi oleh konsumsi domestik sekitar 53-54 persen. Lalu investasi, sekitar 24-25 persen. Sisanya belanja negara, 7-8 persen, dan seterusnya.
“Dan kalau kita lihat mendukung pertumbuhan ekonomi sampai 8 persen, maka sekarang bisa dibilang ada dua. Yang satu investasi, yang satu lagi ekspor. Jadi topik kita dari Kementerian Investasi adalah bagaimana menarik investasi yang berkelanjutan dan berkelanjutan. ” kata Roseanne.
Ia optimistis tujuan Presiden bisa tercapai. Dia baru-baru ini bertemu dengan pemerintah dan beberapa perusahaan Singapura. Negara-negara tetangga tidak melihat ada yang bisa menghalangi Indonesia mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen.
“Tetapi untuk bergerak ke arah itu, kita perlu melakukan banyak penyederhanaan kebijakan kita. Kita perlu mengubah banyak kebijakan dan peraturan kita,” kata Rozan.
Ia berharap bukan hanya pemerintah yang optimis. Bisnis, akademisi, dan lainnya harus berada di jalur yang sama.