Rupiah Ditutup Melemah Lagi, Kini Tembus Rp16.259 per USD

Jakarta – Pada perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah (kurs) kembali ditutup melemah 4 poin di Rp 16.259/USD setelah sebelumnya diperdagangkan di Rp 16.255/USD. Indeks dolar naik sekitar 0,3% di perdagangan Asia karena investor bersiap menghadapi pertemuan The Fed, menurut pengamat pasar keuangan Ibrahim Assuaibi.

“Dan kekhawatiran terhadap suku bunga jangka panjang AS yang lebih tinggi mendorong dolar menguat 1,3% di bulan April,” tulis Ibrahim dalam risetnya, Selasa (30/4/2024).

Kini fokusnya adalah pada pertemuan The Fed akhir pekan ini, di mana bank sentral diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tetap stabil. Namun, Ketua Fed Jerome Powell diperkirakan akan lebih dovish terhadap suku bunga, terutama setelah pembacaan inflasi yang sangat panas.

Tanda-tanda inflasi yang lebih tinggi mendorong sebagian besar pedagang mengabaikan ekspektasi jangka pendek The Fed. Saat ini bank sentral diperkirakan hanya akan menurunkan suku bunga pada bulan September, atau pada kuartal keempat tahun ini, jika memang ada.

Data PMI resmi Tiongkok menunjukkan bahwa aktivitas manufaktur melambat sedikit lebih besar dari perkiraan pada bulan April dibandingkan dengan bulan Maret. Namun, aktivitas non-manufaktur lebih lambat dari perkiraan.

Meskipun survei swasta menunjukkan gambaran yang lebih baik mengenai sektor manufaktur, data pada hari Selasa juga menunjukkan bahwa perekonomian Tiongkok masih lemah, meskipun kinerja kuartal pertama kuat.

Dari sisi dalam negeri, Dana Moneter Internasional (IMF) membeberkan prakiraan perekonomian India pada masa transisi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Presiden terpilih Prabowo Subianto, dan tampaknya akan lebih fokus pada perekonomian Indonesia. . Kebijakan kontinuitas. serta nota peningkatan belanja anggaran dan langkah-langkah yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan negara.

Secara umum, reformasi kebijakan di era Jokowi dan Prabowo terus berjalan tanpa henti, dimana Indonesia mengalami kemajuan yang bisa dibilang baik hingga saat ini. Hal ini menunjukkan basis ekonomi Indonesia yang kuat, pemerintah memainkan peran penting dalam menutup kesenjangan dalam infrastruktur dan pendidikan serta mendorong reformasi administrasi.

Selain pendidikan dan infrastruktur, reformasi penting lainnya adalah reformasi pengumpulan pendapatan masyarakat. Di Indonesia, tarif pajaknya rendah yaitu 10% dibandingkan dengan belanja struktural untuk pendidikan, infrastruktur, dan jaring pengaman sosial. IMF mempertimbangkan kemungkinan reformasi pendapatan besar-besaran bagi pemerintahan baru.

Di sisi lain, IMF melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia kuat. Menurut perkiraan IMF, perekonomian Indonesia akan tumbuh sebesar 5% pada tahun 2024 dan 5,1% pada tahun 2025. Termasuk defisit anggaran, masih di bawah batas atas.

Inflasi juga dipertimbangkan dalam kisaran sasarannya. Oleh karena itu, 5% merupakan tingkat pertumbuhan terkuat dan Indonesia telah mencapai kinerja yang baik dan mendekati potensi dalam dekade terakhir.

Pada perdagangan sore ini, rupiah ditutup melemah tipis di Rp 16.259 sebesar 4 poin dari sebelumnya Rp 16.255. Sedangkan pada perdagangan kemarin, rupiah berfluktuasi namun ditutup menguat antara Rp16.200 hingga Rp16.300.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *