Rusia: Zelensky Adalah Target Militer yang Sah

MOSKOW – Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy sebagai pemimpin “rezim politik yang bermusuhan” adalah target militer yang sah, kata Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev.

Dalam wawancara dengan TASS, Medvedev mengatakan pertanyaan tentang legitimasi Zelensky sebagai presiden tidak terlalu penting bagi Moskow.

“Bagi Rusia, hilangnya legitimasi terakhir oleh mantan presiden palsu Ukraina tidak akan mengubah apa pun,” kata Medvedev, yang pernah menjabat sebagai presiden Rusia.

Ia menekankan bahwa para pemimpin negara yang bertikai selalu dianggap sebagai sasaran militer yang sah.

Medvedev menyebut Zelensky sebagai penjahat perang yang harus ditangkap dan diadili atau “dilikuidasi” sebagai teroris atas kejahatannya terhadap Rusia dan Ukraina.

Zelenskyi muncul dalam daftar orang yang dicari Kementerian Dalam Negeri Rusia awal bulan ini, meski belum ada rincian proses pidana terhadapnya yang dirilis.

Kekuasaan konstitusional presiden Ukraina saat ini akan berakhir pada 20 Mei.

Pemilihan presiden awalnya dijadwalkan pada bulan Maret, tetapi ditunda karena darurat militer yang diberlakukan setelah dimulainya perang dengan Rusia pada bulan Februari 2022 dan berulang kali diperpanjang oleh badan legislatif negara tersebut.

Zelenskyy mengumumkan pada Desember 2023 bahwa tidak ada pemilihan presiden atau parlemen yang akan diadakan selama darurat militer.

Pada awal Mei, anggota parlemen memperpanjang darurat militer selama tiga bulan.

Menurut Medvedev, Zelensky berhasil mengambil alih kekuasaan di negara tersebut setelah pembatalan pemilu.

“Dia meludahi konstitusi negaranya, mengabaikan Mahkamah Konstitusi dan tidak memperluasnya, namun merebut kekuasaan tertinggi,” kata Medvedev.

Zelensky menutupi dirinya dengan pernyataan samar Verkhovna Rada (Parlemen Ukraina) tentang pembatalan pemilihan presiden di masa perang, jelasnya, seperti dikutip Russia Today, Selasa (21 Mei 2024).

Pada bulan Maret, media Ukraina; Ukrainskaya Pravda, mengutip anggota parlemen, mengklaim bahwa Zelensky telah secara efektif mencabut kekuasaan legislatif dan menetapkan pemerintahan pribadi secara de facto.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov baru-baru ini mengatakan, “Akan tiba saatnya ketika banyak orang, termasuk orang-orang di Ukraina, akan mempertanyakan legitimasi [Presiden Zelensky].”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *