krumlovwedding.com, Jakarta – Dalam beberapa hal, persahabatan menjadi landasan kokoh kesuksesan bisnis. Di sisi lain, banyak persahabatan yang retak akibat ketegangan yang tercipta saat berbisnis bersama.
Nicole Zangara, pakar sosial klinis asal AS yang menulis buku tentang persahabatan, menjelaskan bahwa berbisnis dengan teman tidak selalu menyenangkan. Risikonya mungkin ada, salah satunya pertengkaran dengan teman.
Lalu bagaimana strategi berbisnis dengan teman? Berikut beberapa tips uangnya untuk Rabu (6/11/2024):
1. Pastikan Anda cocok sebagai mitra bisnis
Hanya karena Anda merasa seperti Anda adalah teman bukan berarti hal itu tulus dalam bisnis. Misalnya, Anda mungkin tidak keberatan dengan keterlambatan teman Anda. Namun ketika Anda sedang berbisnis, kebiasaan ini pasti akan mengganggu Anda. Jadi pastikan Anda memiliki visi, misi, dan etos kerja yang sama sebelum akhirnya terjun ke dunia bisnis.
2. Tetapkan tujuan bersama
Selain menilai kompatibilitas, Zangara menekankan pentingnya menetapkan tujuan bisnis bersama. Menurut dia, hal ini harus dibicarakan pada tahap awal perencanaan bisnis.
“Sebelum memulai bisnis, duduklah bersama dan diskusikan tujuannya. Apa visi Anda untuk bisnis ini? Punya tujuan atau tidak, kata Zangara.
3. Draf kontrak tertulis
Karena mereka merasa saling percaya, proses ini sangat sedikit terjadi saat berbelanja bersama teman. Faktanya, penting untuk menuliskan semua perjanjian bisnis untuk menghindari konflik selama berbisnis.
Sebagai pendiri Smart Mom LLC, Amy Creel telah merasakan langsung pentingnya kontrak tertulis. Ia mengatakan, kepercayaan saja tidak cukup untuk membangun bisnis yang sehat bersama teman. “Wanita seringkali mengandalkan emosi dalam bisnis, dan sayangnya hal itu tidak berhasil. “Anda harus melindungi diri Anda sendiri dengan kontrak tertulis lengkap.
4. Jangan biarkan uang menjadi masalah Anda
Uang seringkali menjadi sumber utama pemisah antara teman dan bisnis. Oleh karena itu, penting untuk menjaga transparansi dengan membuat kesepakatan yang jelas mengenai pembagian keuntungan, pemotongan keuangan, dan pengelolaan keuangan.
5. Pemisahan kerja dan bermain
Sharon Fornaciari Maher, salah satu pendiri dan desainer RJ Square LLC, mengatakan bahwa dirinya dan rekan bisnisnya yang merupakan teman dekatnya selalu berusaha memisahkan bisnis dari game. Menurut Maher, pembatasan ini sebaiknya dilakukan untuk menjaga keharmonisan antar sahabat.
“Walaupun kami berteman, kami memulai bisnis ini dengan obrolan ringan. Kami berdua memahami bahwa bisnis tetaplah bisnis. Jadi kami tidak membicarakan bisnis saat bermain dan sebaliknya, ujarnya.