Saksi Kasus SYL Ngaku BAP Miliknya di KPK Bocor ke Petinggi Kementan

JAKARTA – Mantan Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian (Kementan) Merdian Tri Hadi menyebut Berita Acara Pemeriksaan (BAP) miliknya di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bocor ke petinggi Kementerian Pertanian.

Hal itu diungkapkannya saat menjadi saksi dalam sidang dugaan pemerasan dan suap di lingkungan Kementerian Pertanian pada Pengadilan Pidana Korupsi (Tipikor) di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (24/04/2024).

Awalnya, Ketua Hakim Rianto Adam Pontoh menginformasikan bahwa dirinya telah menerima surat dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) tentang perlindungan saksi. Rianto kemudian membenarkan alasan Hadi meminta perlindungan kepada LPSK.

“Kami menerima surat dari LPSK. Kemarin bapak (LPSK) minta perlindungan di sana. Kenapa? Apakah ada ancaman terhadap bapak dan keluarga?” tanya Rianto.

“Biar saya jelaskan sedikit, Tuanku. Pertama-tama, sejak awal proses penyidikan ini, saya sudah mulai merasa stres karena…,” ucap Merdian belum selesai menjelaskan.

Pernyataan Hadi terpotong saat Rianto langsung menanyakan siapa yang mendorongnya.

“Siapa yang mendorongmu? Apakah seseorang harus mendorongmu?” kata Rianto.

“Karena berkas penyidikan saya bocor, Yang Mulia, berkas penyidikan saya ada di KPK,” jawab Mardian.

“Siapa yang membocorkan berita acara wawancara saksi Anda?” Rianto bertanya lagi.

“Dibawa Pak Muhammad Hatta (Direktur Teknologi dan Mesin Pertanian Kementerian Pertanian),” jawabnya.

Mardian mengaku belum mengetahui siapa yang memberikan berkas tersebut kepada Hatt.

Selanjutnya Rianto menanyakan siapa yang membocorkan BAP Hadi. Hadi juga menyinggung hal itu, Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Kasdi Subagyono.

Hal itu diketahuinya karena dipanggil ke ruangan Sekjen yang dihadiri Hatta.

“Melarikan diri dari siapa?” tanya Rianto.

Encik Muh Hatta menyampaikannya ke Sekjen, kata Merdian.

“Jadi Anda tahu BAP Anda bocor dan Sekjen menelponnya?” tanya Rianto.

Pak Hatta datang ke ruangan Sekjen, mereka memanggil saya ke ruangan, kata Merdian.

“Apakah mereka berdua ada di sana?” Rianto bertanya lagi.

“Saya tiga tahun, mereka diperlihatkan salinannya,” kata Merdian.

Merdian yakin salinan berkas itu adalah BAP miliknya. Pasalnya, ada tanda tangan di halaman terakhir file tersebut.

Hadi menjelaskan, dirinya tidak mendapat tekanan fisik dari keduanya dalam kesempatan tersebut. Namun dia mengatakan dia sedang mengalami tekanan mental. Hadi menjelaskan, dirinya sempat mendapat pengarahan dari SYL seusai pertemuan.

“Apakah Anda merasa stres saat itu. Atau ada tekanan fisik pada Anda saat itu?” tanya Rianto.

“Tidak secara fisik, Tuanku,” jawab Hadi.

“Cenayang?” tanya Rianto mencoba menjelaskan.

“Iya, karena kami minta izin, BAP menyebut nama Pak SYLA di situ. Jadi Pak Hatta bilang ke Sekjen, ‘BAP Pak Merdian berbahaya karena menyebut nama Pak SYLA,'” jelas Merdian.

“Jadi kamu merasa terancam dengan kata-kata itu?” tanya Rianto.

“Mohon ijin juga, waktu itu baru pertama kali Pak SYL memperhatikan saya ‘oh ini namanya Merdian’, jadi mungkin secara psikologis saya mulai (marah),” jawab Merdian.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *