Saksi Vina Cirebon Bermunculan, Sains Ungkap Batas Waktu Ingatan Manusia

CIREBON – Saksi baru dalam kasus Vina Cirebon yang terjadi pada 2016 bermunculan. Namun nyatanya dalam teori ilmiah, ingatan manusia memiliki batas waktu.

Otak manusia adalah fenomena alam menakjubkan yang mengontrol banyak aspek kehidupan dan memberikan kemampuan unik untuk menyimpan ingatan dan informasi.

Seperti dilansir NBC News, proses penyimpanan ingatan di otak telah menjadi subjek penelitian ekstensif di bidang ilmu saraf dan psikologi kognitif.

Mengingat (kenangan atau kenangan masa lalu) bisa jadi mengejutkan.) Otak manusia berbobot satu kilogram, namun otak dapat mengkoordinasikan dan mengendalikan segala sesuatu yang kita lakukan.

Tidak hanya saat kita terjaga, bahkan saat kita tidur pun otak kita tetap bekerja. Saat istirahat, otak kita dapat menjalankan sekitar 20-25% energi tubuh.

Sebab, saat bernapas, otak terus bekerja dengan memastikan jantung kita berdetak, paru-paru bekerja, dan tubuh tetap hangat.

Selama hidup seseorang, mulai dari lahir hingga dewasa, otak kita menerima banyak hal.

Semua informasi tak terbatas ini disimpan dalam memori.

Secara khusus, orang menyimpan ingatan pada waktu yang berbeda, yaitu ingatan jangka pendek dan ingatan jangka panjang. Faktanya, ingatan jangka pendek manusia hanya bertahan beberapa detik hingga beberapa jam.

Memori jangka pendek disebut juga memori jangka panjang, yaitu proses pemindahan informasi dari memori mental ke memori jangka pendek.

Informasi yang disimpan dalam memori jangka pendek sering kali diterima secara sadar. Memori jangka pendek, misalnya mengingat nama orang lain, mengingat nomor telepon, mengingat lokasi toko, dan sebagainya.

Sedangkan ingatan jangka panjang bisa bertahan di otak selama bertahun-tahun. Memori jangka panjang adalah bagian terakhir dari sistem memori.

Informasi yang ada di otak kita juga bisa saja terlupa atau sengaja dibuang oleh otak, sehingga kita lupa.

Lupa adalah suatu kondisi dimana otak kita berhenti mengingat atau mengingat kembali peristiwa yang terjadi di masa lalu, atau yang sedang kita pikirkan.

Dikutip dari Science Alert, lupa disebabkan oleh mekanisme perlindungan di otak yang dirancang untuk memastikan otak manusia tidak kewalahan dengan informasi.

Secara khusus, melupakan sesuatu dapat membantu otak kita beradaptasi dengan pengalaman baru. Oleh karena itu, ingatan yang tidak diinginkan dapat dikeluarkan dari otak dan diganti dengan informasi dan ingatan baru.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *