krumlovwedding.com, JAKARTA – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengumumkan penurunan harga tiket pesawat maskapai nasional Garuda Indonesia untuk rute ke Pulau Bali sebesar 45 persen.
Bagi Garada Indonesia, (pengurangan) sebelumnya Rp 1,4-1,6 juta dibandingkan sebelumnya Rp 3 juta, sangat rendah. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan pada konferensi pers mingguan yang digelar di Jakarta, Senin ( 14/10/2024) “Masih 45 persen,” ujarnya.
Ia mengaku sebelumnya sudah berdiskusi dengan Presiden Garada Indonesia Irfan Setiaputra soal penurunan harga tiket. Namun, dia menjelaskan, penurunan harga tiket ke Pulau Dewata belum merata, artinya kejadian tersebut terjadi pada jam-jam tertentu di luar waktu yang diinginkan konsumen.
“Tentu masih ada beberapa jam yang sangat tinggi, tapi sepertinya waktu-waktu ini yang menjadi favorit saya, dari Bali jam 9 malam. Tidak ada duanya,” jelasnya.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyampaikan konektivitas menjadi kunci meningkatkan kunjungan wisman ke Indonesia.
“Komunikasi menjadi kunci untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisman ke Indonesia,” ujarnya.
Negara Bagian Bali akan menyumbang 80 persen wisman yang diperkirakan mencapai 17 juta orang pada tahun ini.
“Bali masih menjadi magnet utama wisatawan ke Indonesia,” kata Diwi Marhen Yono, Direktur Pemasaran Pariwisata Kepulauan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (13/6).
Sementara pada tahun 2023, rencana kedatangan wisman ke Indonesia meningkat dari 14,3 juta menjadi 17 juta pada tahun ini.
Secara khusus, kunjungan wisman ke Bali akan mencapai 5,2 juta orang pada tahun 2023 dan diproyeksikan mencapai 7 juta orang pada tahun 2024. Sementara dari sisi konektivitas udara ke Bali, Bandara Gusti Ngurah Rai Pertama Bali terhubung dengan 19 rute domestik oleh 13 maskapai dan 33 rute internasional oleh 36 maskapai hingga Mei 2024.