Serangan Rudal Iran ke Israel Membuat Maskapai Ramai-ramai Batalkan Penerbangan

JAKARTA – Para pelancong udara membatalkan atau mengganggu penerbangan mereka ke Israel dan negara-negara tetangga menyusul serangan udara Iran pada akhir pekan lalu. easyJet telah menangguhkan penerbangan ke dan dari Tel Aviv hingga 21 April 2024.

Sementara itu, Wizz Air menyatakan akan melanjutkan penerbangan ke Israel pada Selasa, 16 April, setelah menangguhkan penerbangan ke Tel Aviv pada Minggu dan Senin. Namun dia memperingatkan: “Penumpang mungkin mengalami beberapa perubahan jadwal.”

Wizz Air mengatakan pihaknya terus memantau situasi dengan otoritas terkait dan akan memberi tahu penumpang tentang semua perubahan jadwal.

Seluruh penumpang yang terdampak perubahan jadwal akan diberikan pilihan untuk melakukan pemesanan ulang atau refund,” tambahnya.

Israel diketahui telah menutup wilayah udaranya pada Sabtu malam setelah Iran melancarkan serangan langsung pertamanya ke negara tersebut. Iran meluncurkan drone dan rudal ke Israel sebagai pembalasan atas serangan 1 April terhadap konsulat Teheran di Damaskus yang menewaskan beberapa komandan senior Iran.

Israel belum mengakui keterlibatannya dalam serangan konsulat tersebut, namun diyakini secara luas berada di balik serangan tersebut.

Sekadar informasi, Israel membuka kembali wilayah udaranya pada Minggu pagi, sama seperti Yordania, Irak, dan Lebanon yang menghentikan penerbangan.

Maskapai penerbangan Jerman Lufthansa mengatakan pihaknya telah menangguhkan penerbangan ke Tel Aviv, Erbil dan Amman hingga Senin. Maskapai ini mengatakan akan melanjutkan penerbangan pada hari Selasa.

Namun, telah diumumkan bahwa penerbangan ke Beirut dan Teheran akan ditangguhkan hingga 18 April.

“Grup Lufthansa telah memutuskan untuk terbang di sekitar wilayah udara Iran, termasuk Jumat, 12 April dan Kamis, 18 April, sehingga menangguhkan penerbangan ke Teheran,” kata juru bicara Lufthansa.

Sementara itu, KLM membatalkan seluruh penerbangan dari dan ke Tel Aviv hingga Selasa.

Penerbangan dialihkan

Di sisi lain, beberapa maskapai penerbangan mengubah rute penerbangannya sehingga menambah waktu tempuh. Qantas Australia mengatakan pihaknya mengalihkan penerbangannya untuk menghindari wilayah udara Iran.

Virgin Atlantic berkata: “Saat ini kami tidak terbang di atas Irak, Iran dan Israel, namun kami memantau situasi untuk mengetahui potensi dampak terhadap operasi perusahaan.”

“Keselamatan dan keamanan pelanggan dan masyarakat kami selalu menjadi hal yang paling penting. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan kepada pelanggan karena waktu penerbangan yang sedikit lebih lama.”

Maskapai ini berhenti terbang ke Israel tahun lalu, namun berencana untuk melanjutkan penerbangan pada bulan September, kata seorang juru bicara.

Sebaliknya, British Airways mengatakan penerbangan ke Tel Aviv masih tersedia pada hari Senin namun sedang meninjau situasinya.

Maskapai penerbangan Inggris milik International Airlines Group (IAG) itu melanjutkan penerbangan ke Israel awal bulan ini setelah menangguhkan penerbangan sejak Oktober lalu.

Mereka telah mengoperasikan empat penerbangan mingguan ke Israel sejak awal April. Penerbangan berhenti di Larnaca, Siprus, dan terjadi pergantian kru untuk menghindari menginap semalam di Tel Aviv. Lalu akan ada penerbangan nonstop dari Tel Aviv ke Inggris.

Selain itu, Iberia Express milik IAG juga membatalkan penerbangan ke Tel Aviv pada hari Minggu dan Senin. Finnar mengatakan pihaknya telah menghentikan operasi di wilayah udara Iran sampai pemberitahuan lebih lanjut.

Penerbangan dari Doha akan dialihkan ke Mesir dan akan ditunda “beberapa menit”, kata seorang juru bicara.

Badan Keamanan Penerbangan Uni Eropa (EASA) telah menegaskan kembali panduan sebelumnya kepada maskapai penerbangan untuk berhati-hati terhadap wilayah udara Israel dan Iran.

“Komisi Eropa dan EASA memantau dengan cermat situasi ini untuk menilai risiko keselamatan bagi operator pesawat UE dan siap mengambil tindakan yang diperlukan,” katanya.

Qatar Airways mengumumkan bahwa penerbangan ke Iran telah dilanjutkan dan akan terbang ke Teheran, Mashhad, Shiraz dan Isfahan. “Keselamatan dan keamanan penumpang kami tetap menjadi prioritas kami,” jelas maskapai tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *