Server PDN Diserang Ransomware, Layanan KIP Kuliah Kemendikbudristek Terganggu

JAKARTA – Ransomware Pusat Data Nasional (PDN) telah mengganggu beberapa layanan atau aplikasi Kmendicbudristic. Salah satunya adalah beasiswa pendidikan dan layanan KIP perguruan tinggi.

Mengutip Instagram Unit Pelayanan Terpadu (ULT) Kemendikbudristek, saat ini terdapat 47 domain layanan atau aplikasi Kemendikbudristek yang menggunakan PDN mengalami downtime.

Baca Juga: Tebusan Ransomware Pusat Data Nasional Rp 131 Miliar, Pemerintah Enggan Bayar

Di antara 47 domain layanan Kemendikbud, layanan yang mengalami gangguan adalah beasiswa pendidikan, KIP Kuliah, SPSE dan Layanan Tatap Muka Online (PTMD) melalui Zoom yang tidak dapat diakses oleh masyarakat.

Instagram @ult.kemdikbud, Rabu (26/6/2024) dikutip mengatakan, “Kemendikbud telah berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk menindaklanjuti dan menyelesaikan pemulihan pengelolaan PDN secara bertahap.” .

ULT Kemendikbudristek menyebutkan tidak akan dibuka layanan zoom untuk LTMD pada pekan ini.

Baca Juga: Serangan Ransomware pada Pusat Data Nasional: Data Terenkripsi, Jari Pemerintah Terpotong

Namun demi menjaga pelayanan, ULT Kemendikbud menyampaikan bahwa pada masa pemulihan Pusat Data Nasional (PDN) Kementerian Komunikasi dan Informatika, program atau layanan atau aplikasi Kemendikbudirstek yang terkena dampak akan ditayangkan. Layanan terpadu. Satuan (ULT).

“#TemanULT bisa memilih channel yang tersedia di halaman ULT, mulai dari call center 177, email, live chat, seperti langsung ke C Kemendikbudristek Senayan,” jelas ULT Kemendikbudristek.

ULT Kemendikbudristek menjelaskan, bagi domain yang tidak terdampak, layanan yang diberikan kepada masyarakat akan tetap berjalan seperti biasa.

Sebelumnya diberitakan, Server Pusat Data Nasional (PDNS) sementara mengalami gangguan mulai Kamis 20 Juni 2024 sehingga menimbulkan kendala di beberapa layanan publik, termasuk layanan imigrasi. Badan Siber dan Sandi Negara Republik Indonesia (BSSN) mengungkapkan kejadian tersebut disebabkan oleh ransomware.

Direktur Jenderal Aplikasi Komunikasi dan Informatika Samuel Pangarappan mengatakan, sekitar 210 instansi mulai dari instansi pusat hingga daerah terdampak.

Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengatakan, setelah dilakukan penyelidikan, pemadaman PDNS2 diketahui akibat serangan ransomware. Serangan tersebut merupakan evolusi dari ransomware Lockbit.

“Insiden pusat data ini disebabkan oleh ransomware Branchipper, yang merupakan evolusi terbaru dari ransomware. Analisis ini kami lakukan berdasarkan sampel forensik BSSN, kata Hisna di kantor Kominfo, Jakarta Pusat, Senin (24/6/2024).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *