Setelah Pandemi Covid-19 Berlalu, Anggota DPR Ungkap Tren Pemulihan Ekonomi Semakin Solid

JAKARTA – Anggota Komisi Politik Partai Golkar menyebut pertumbuhan ekonomi sangat baik yakni 5,11% pada kuartal I 2024.

“Meski kita menghadapi ketidakpastian global akibat meningkatnya ketegangan geopolitik, devaluasi mata uang, dan anjloknya harga komoditas, perekonomian kita sebenarnya mampu tumbuh sebesar 5% didukung oleh kuatnya aktivitas perekonomian dalam negeri,” kata Putini. Selasa (7/5/2024)

Sejak 2019, pemerintah mencatatkan pertumbuhan ekonomi tertinggi pada kuartal I tahun ini. Puteri menilai hal tersebut tidak lepas dari aktivitas produksi yang meningkat, terlihat dari Indeks Manufaktur (PMI) yang masih berada pada zona ekspansi hingga mencapai 52,80%.

Kemudian mobilitas sosial pun meningkat yang ditunjukkan dengan meningkatnya jumlah penumpang segala jenis transportasi. Kemudian, realisasi investasi juga mengalami penguatan yang ditunjukkan dengan realisasi investasi yang meningkat sebesar 22,07% (yoy) dan belanja modal pemerintah yang tumbuh hingga 17,76% (yoy).

Selain itu, konsumsi dan daya beli masyarakat juga terlindungi yang turut digalakkan selama Ramadan. Hal ini tercermin dari indeks penjualan eceran yang tumbuh 3,63% (yoy), belanja bantuan sosial meningkat 20,71% (yoy), dan jumlah uang beredar meningkat 6,36% (yoy).

Sejumlah indikator tersebut dinilai menunjukkan bahwa situasi perekonomian terus pulih dan menguat. “Melihat konfirmasi tersebut, kami yakin pertumbuhan ekonomi pada kuartal berikutnya akan terus tumbuh positif dan tinggi. Apalagi pada kuartal II, trennya selalu menunjukkan konfirmasi yang lebih tinggi dibandingkan kuartal I,” kata Putini.

Lebih lanjut ia mengatakan percepatan Ramadhan dan Idul Fitri dapat meningkatkan pertumbuhan konsumsi rumah tangga serta sektor transportasi dan ritel. Pemerintah juga terus mendukung konsumsi masyarakat melalui berbagai bantuan sosial dan subsidi untuk menjaga daya beli masyarakat. “Untuk itu kami yakin dapat mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2% pada tahun 2024,” ujarnya.

Pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang memberi perintah kepada Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto terbukti mampu memimpin perekonomian Indonesia melewati masa krisis akibat bencana Covid-19. . Bahkan pada akhirnya mampu pulih dengan cepat dan tumbuh di kisaran 5%.

Capaian tersebut dinilai menjadi modal kuat yang siap melanjutkan target pertumbuhan 6-7% seperti yang didorong oleh pemerintahan selanjutnya yang dipimpin oleh Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. “Untuk itu, kita perlu terus melakukan pengurangan, industrialisasi, pengembangan pemerataan, transformasi energi hijau, pembangunan gudang pangan, serta pengembangan ekonomi kreatif dan UMKM. Kita perlu melakukan ekspansi dengan membuka berbagai sektor seperti pertanian, kehutanan, perikanan. , UMKM. dan sektor digital,” kata Putini.

Misalnya produk nikel setelah didiskon mampu menghasilkan penerimaan pajak hingga Rp 17,96 triliun pada tahun 2022 atau meningkat 10,8 kali lipat dibandingkan tahun 2016 yang hanya Rp 1,66 triliun. Perampingan juga dapat membuka lapangan kerja.

Di Sulawesi Tengah (Sulteng) misalnya, sebelum pengurangan, hanya 1.800 tenaga kerja yang terserap di bidang pengolahan nikel. Setelah resesi, terdapat 71.500 pekerja potensial. “Tren penurunan ini bisa kita lanjutkan. Tentu juga akan memberikan dampak knock-on terhadap perekonomian dan menyerap banyak tenaga kerja. Oleh karena itu, kita bisa mendorong pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkualitas,” tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *