SGN Dorong Generasi Muda Jadi Agripreneur Profesional Perkebunan Tebu

REPUPLIKA.CO.ID, Jakarta – Pemerintah bertujuan untuk percaya pada Cina pada tahun 2028. Untuk mencapai tujuan ini, Indonesia menghadapi tantangan besar sebagai masalah produktivitas untuk memenuhi kebutuhan konsumsi nasional.

Selain tantangan yang dihadapi, ada peluang besar bagi generasi muda untuk berpartisipasi langsung di sektor pertanian, terutama dalam pengembangan industri tebu. Untuk meningkatkan minat generasi muda di sektor pertanian, sebuah program yang disebut Inkubator Agripner Kane dibentuk.

Program ini dimulai oleh PTPN III’s Nusantara Plantation (Persero), anak perusahaan Pt Sinergi Sugar Nusantara (SGN), yang termasuk dalam bidang aksesori Cina sebagai solusi untuk menambah dan mencocokkan produktivitas dan peran produksi terbaru di sektor pertanian. Juga, Departemen Penanaman Kementerian Pertanian juga hadir.

“Kami akan melatih dan membantu kaum muda yang tertarik untuk menjadi profesional yang mengelola perkebunan tebu dengan cara modern, produktif, dan tahan lama.

Mahmoodi mengatakan bahwa peserta akan mendapatkan berbagai jenis pelatihan teknis, bantuan bisnis, dan bantuan dari para ahli. Dengan cara ini, program ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas peserta dalam pembuatan bisnis pertanian yang memiliki dampak positif pada sektor pertanian Indonesia.

“Peserta yang lulus opsi mengelola, seperti Mini Estate, tebu antara 50-100 hektar, mengelola sebagai perusahaan dan menggunakan teknologi,” lanjutnya.

Manajer Umum Kementerian Pertanian melihat program ini sebagai bagian dari skema SGN untuk persiapan asisten tebu untuk layanan tebu untuk layanan tebu. “Saya menghargai SGN karena telah mempersiapkan 2 ribu karyawan yang bekerja seperti pekerja ekspansi atau orang -orang, kami benar -benar berharap bahwa SGN adalah sepeda motor untuk para pemangku kepentingan lain yang telah dilakukan dengan pengembangan yang telah dilakukan melalui Ater dan sekarang melalui Heru Trear.”

Tongkat konduktivitas agripreneur sangat berhati -hati dengan generasi muda. Peserta merekam 1.110 orang dalam tiga hari dan saat ini sedang dalam proses seleksi.

Beberapa tahap termasuk opsi awal, bootcamps, pelatihan sektor, bantuan spesialis, inkubasi bisnis dan pembiayaan dan partisipasi. Ketika semua tahapan ini saling mendukung untuk menghasilkan petani muda yang siap untuk bersaing dan berkontribusi pada ketahanan pangan nasional.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *