Sinergi Akademia dan BUMN Wujudkan Keseimbangan Fungsi Ekonomi, Sosial dan Lingkungan

krumlovwedding.com, JAKARTA – Kerjasama akademisi dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dinilai penting demi terwujudnya keseimbangan fungsi ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup. Hal ini sejalan dengan semakin pentingnya peran BUMN dalam memperkuat perekonomian nasional.

Inisiatif ini disorot dalam rangka Dies Natalis MM FEB UI ke-36 melalui diskusi panel bertajuk “Keseimbangan Fungsi Ekonomi, Sosial dan Lingkungan: Studi Kasus BUMN”.

Terkait hal tersebut, Guru Besar FEB UI Rofikoh Rokhim yang juga Ketua Program MM mengatakan, peran BUMN dalam memperkuat perekonomian nasional semakin penting pada periode ini. Selain itu, Indonesia menghadapi tantangan multidimensi yang semakin kompleks baik di tingkat global maupun domestik. Oleh karena itu, menurutnya, peran BUMN sebagai pencipta nilai dan agen pembangunan harus diperkuat demi kemajuan bangsa yang sebesar-besarnya.

“BUMN harus mampu berperan sebagai pencipta nilai dan agen pembangunan untuk menjamin keberlanjutan jangka panjang. Tidak hanya sebagai kontributor ekonomi, tetapi juga sebagai agen sosial dalam pembangunan dan penguatan masyarakat serta menjaga lingkungan.” , kewajiban BUMN untuk selalu berperan dalam perlindungan nilai-nilai ekonomi dan nilai-nilai sosial, serta perlindungan kelestarian ekologi, dalam menjamin kelestariannya”, tegas Rofikoh.

Ia juga mengapresiasi BUMN yang melakukan transformasi tersebut. Hal ini terlihat bersama pada tahun 2019-2024. Namun Kementerian BUMN sebagai orkestra seluruh BUMN memberikan kontribusi nyata dengan membagikan dividen kepada negara dari keuntungan umum.

Meski demikian, tidak dapat dipungkiri masih ada beberapa BUMN yang belum mampu memberikan manfaat bagi negara dan memperbaiki tata kelola.

“Transformasi BUMN yang paling terlihat adalah klasterisasi, merger, dan peningkatan masa pengendalian dari 108 BUMN menjadi 41 BUMN. Sebanyak 88 proyek strategis nasional yang merupakan inisiatif strategis Kementerian BUMN telah berhasil diselesaikan,” ujarnya. .

Dalam kesempatan yang sama, Dekan FEB UI Teguh Dartanto mengatakan mahasiswa bisnis dulu hanya memikirkan keuntungan. Namun terus berkembang seiring dengan kebutuhan menuju 3P (profit, people, dan planet). Di era saat ini, hal ini kembali berkembang ke arah Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dari Program Pembangunan PBB.

“Sekarang ada 5P, People, Planet, Prosperity, Peace, dan Partnership. Yang menarik bagi saya adalah kita hidup tidak hanya sebagai entitas ekonomi, tetapi juga sebagai entitas sosial dan sponsor lingkungan. Masa depan ada di tangan kita. Dunia bisnis bukan hanya soal keuntungan, “Tetapi bagaimana memberikan dampak sosial,” tegasnya.

Oleh karena itu, menurutnya FEB UI mempunyai komitmen yang kuat melalui visi dan misi yang sangat jelas. FEB UI berupaya menciptakan sumber daya manusia yang inklusif, relevan dan berwibawa.

Dirut PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk turut hadir dalam acara diskusi tersebut. atau BRI, Sunarso. Ia mengatakan bagaimana BRI bertugas menciptakan nilai ekonomi dan nilai sosial agar sejalan dengan tujuan 5P seperti yang diutarakan Teguh.

“Dan alhamdulillah kita melakukan itu semua. Makanya kita buat visi. Kita mentransformasikan BRI dengan visi menjadi grup perbankan paling bernilai di Asia Tenggara dan juara inklusi keuangan,” ujarnya.

Saat ini alokasi kredit BRI mencapai Rp 1.300 triliun, dimana 82 persennya merupakan kredit pemberdayaan UMKM. BRI Group saat ini memiliki simpanan mikro sebanyak 176 juta, termasuk hasil sinergi dengan anak usaha Ultra-Mikro Holding, PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM).

Selain Sunarso, Wakil Ketua PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) Bob Tyasika Ananta juga menjelaskan peran BSI dalam penerapan 5P. BSI mendapat amanah dari negara untuk menjadi lokomotif ekonomi syariah Indonesia yang diakui secara global.

Pada bulan September tahun ini, BSI berhasil menduduki peringkat ke-9 Bank Islam Global berdasarkan kapitalisasi pasar. Pencapaian ini lebih cepat dibandingkan target pemerintah yaitu Top 10 Global Islamic Banks pada tahun 2025.

Di sisi lain, Bob mengatakan BSI merupakan satu-satunya BUMN yang mengeluarkan zakat tanpa pajak.

“Sejak berdiri tahun 2021, hingga saat ini kontribusi Zakat BSI sebesar Rp790 miliar. Pertumbuhan kinerja kami selalu dua digit. BSI juga memperkuat dan memperluas ekosistem syariah di Indonesia,” ujarnya.

Sedangkan MM FEB UI telah berjasa mengembangkan dunia pendidikan di Indonesia dengan menghasilkan lebih dari 8.000 lulusan sumber daya manusia dalam waktu 36 tahun. Lulusan ini saat ini memainkan peran penting di pemerintahan, perusahaan milik negara, perusahaan swasta dan pengusaha.

Banyak prestasi yang telah diraih pada jalur ini sejauh ini. Diantaranya prestasi lembaga akreditasi internasional bergengsi yaitu AACSB dan AMBA menjadikan MM FEB UI sebagai satu-satunya sekolah bisnis di Indonesia yang mendapatkan Akreditasi Double Crown.

Untuk mencapai prestasi tersebut bukanlah suatu hal yang mudah, memerlukan dedikasi, tekad dan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan MM FEB UI. Akreditasi ini juga menjadi simbol bahwa lulusan MM FEB UI sejajar dengan lulusan MBA lainnya dari universitas ternama di luar negeri.

Oleh karena itu, MM FEB UI berkomitmen untuk meluluskan pemimpin masa depan yang mampu bersaing di tingkat regional dan global melalui pembelajaran yang lebih modern dengan tetap menjaga kegiatan pendidikan serta konsep dan perspektif internasional. Hal ini sejalan dengan visi MM FEB UI untuk “Menyediakan pendidikan bisnis dan manajemen yang praktis dan relevan secara global”.

Turut serta dalam diskusi ini CEO PT LEN Industri (Persero) Bobby Rasyidin, Direktur Pemasaran dan Pengalaman Pelanggan PT Aviasi Wisata Indonesia (Persero) Maya Watono, dan Direktur HC dan Pelayanan Korporasi PT Garuda Indonesia (Persero). ). Persero) Tbk Enny Kristen.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *