REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Badan Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA) meminta SpaceX mengusut tuntas insiden pendaratan roket pendorong tahap kedua Falcon 9 yang menyimpang dari zona pendaratannya setelah roket tersebut meluncurkan misi Crew-9. . berhasil mencapai Stasiun Luar Angkasa Internasional
Baca Juga : Google Gemini Perluas Jangkauan ke 40 Bahasa, Termasuk Indonesia
Pernyataan resmi FAA pada Senin (10/10/2024) menyebutkan, “FAA mengetahui adanya anomali yang terjadi selama misi SpaceX NASA Crew-9 yang diluncurkan pada 28 September dari Stasiun Angkatan Luar Angkasa Cape Canaveral di Florida.”
“Insiden tersebut melibatkan pendaratan Falcon 9 Tahap 2 di luar area bahaya yang ditentukan. Tidak ada laporan mengenai cedera pada masyarakat atau kerusakan pada properti umum. FAA telah meminta penyelidikan,” kata pernyataan itu.
Selama akhir pekan, pendiri SpaceX Elon Musk menangguhkan semua jadwal peluncuran roket Falcon 9 di masa depan. Hingga penyelidikan atas kejadian tersebut selesai dan kerusakan diperbaiki. Ini adalah masalah kedua yang dialami SpaceX dalam sebulan terakhir. Hal ini memerlukan penghentian peluncuran roket Falcon 9.
Baca Juga : Viral, Mobil di Solo Tabrak Sejumlah Kendaraan, Warga Sebut Korban Anak Usia 2 Tahun
Pada bulan Agustus FAA memerintahkan penghentian sementara roket Falcon 9 yang dapat digunakan kembali setelah tahap pertama pesawat ruang angkasa tersebut gagal mendarat secara vertikal di atas kapal tak berawak di lautan.