Spesifikasi Piranha, Kendaraan Tempur Andalan Marinir Amerika

JAKARTA – Korps Marinir menjadi garda terdepan Amerika Serikat dalam berbagai konflik di dunia. Merekalah prajurit pertama yang diutus ketika ada masalah. Selain skill mumpuni, Marinir AS juga dibekali peralatan tempur yang handal. Salah satunya adalah kendaraan lapis baja ringan LAV-25 atau Piranha.

Selama lima dekade, kendaraan roda delapan ini telah berpartisipasi dalam setiap operasi darat yang melibatkan pasukan AS, mulai dari konflik di Panama hingga Afghanistan.

Pada tahun 1970-an, setelah Perang Vietnam, Korps Marinir mengalihkan perhatiannya ke Timur Tengah sebagai lokasi konflik yang potensial. Korps Marinir bertugas menjadi tulang punggung Rapid Strike Force, komando yang bertanggung jawab di kawasan Timur Tengah dan cikal bakal Komando Pusat AS.

Menurut laporan Popular Mechanics pada Rabu (10 April 2024), kebutuhan untuk segera memindahkan pasukan melalui laut dan udara ke Mesir, Arab Saudi, dan negara-negara Timur Tengah lainnya menciptakan kebutuhan akan sistem senjata bergerak terlindungi yang dapat berfungsi. jarak jauh dengan daya tembak yang signifikan. Karena itulah Piranha menjadi andalan.

Spesifikasi piranha

Korps Marinir AS memilih LAV-25, atau Piranha, kendaraan lapis baja ringan yang dikembangkan oleh kontraktor pertahanan Swiss, Mowag. Sejak Perang Dunia II, Korps Marinir hanya mengoperasikan tiga jenis kendaraan: tank, penghancur tank, dan kendaraan serbu amfibi. Piranha tidak seperti kendaraan lain dalam inventaris Korps Marinir.

Piranha memiliki panjang 6,4 m dan tinggi 2,7 m. Kendaraan ini cepat dan responsif berkat mesin diesel V-6 turbocharged berpendingin cairan dan bobot trotoar 14.000 lbs. Hal ini memberikan rasio power-to-weight sebesar 21 tenaga kuda per ton dan kecepatan tertinggi 100 kilometer per jam.

Memiliki ground clearance sebesar 50 cm sehingga memberikan mobilitas yang baik di lapangan. Kendaraan ini mampu melewati tanjakan hingga 60 persen, rintangan vertikal setinggi 0,5 meter, dan parit sedalam 2 meter.

Turret Piranha dilengkapi dengan senapan otomatis Bushmaster M242. M242 memiliki jangkauan efektif maksimum 1,9 km dan distabilkan untuk memberikan tembakan akurat saat bergerak. Senjata-senjata ini dapat menembakkan peluru pembakar dengan daya ledak tinggi untuk menyerang infanteri dan sasaran lunak, serta sabot peluncur anti-tank untuk digunakan melawan kendaraan lapis baja. Persenjataan sekunder terdiri dari senapan mesin M240 koaksial yang dipasang di samping.

Berkat bobotnya yang ringan dan bentuknya yang relatif kompak, Piranha mudah diangkut. Pesawat kargo C-130 Hercules dapat membawa satu kendaraan di dalam, dan helikopter tugas berat CH-53 Sea Stallion dapat membawa satu kendaraan ke luar, digantung di bawah badan pesawat sebagai kargo.

Piranha dapat berpindah dari kendaraan amfibi di laut ke pantai melalui LCAC Hovercraft dan Landing Craft Utility Angkatan Laut AS. Berkat pemasangan trim sheet dan penggunaan baling-baling yang dipasang di lambung, Piranha mampu mengatasi rintangan air dengan kecepatan 10 kilometer per jam.

Kendaraan lapis baja ringan Piranha diorganisasikan ke dalam batalion, satu batalion untuk masing-masing dari empat divisi Marinir. Setiap batalion terdiri dari 120 kendaraan lapis baja ringan, termasuk Piranha, varian komando dan kontrol (LAV-CC), varian penyelamat (LAV-R), varian logistik (LAV-L), varian anti-tank (LAV- DI DALAM) dan kendaraan mortir ( LAV-M).

Piranha pertama kali beraksi selama invasi Panama pada bulan Desember 1989. Tahun berikutnya, kendaraan tersebut dikirim ke Arab Saudi untuk menghadapi serangan Irak di Arab Saudi. Pada bulan Februari 1991, Piranha memimpin pembebasan Kuwait sebagai bagian dari Operasi Badai Gurun. Antara tahun 1992 dan 1999, piranha didistribusikan di Somalia, Liberia, Zaire, Republik Afrika Tengah, Republik Kongo, Sierra Leone, Albania, dan Bosnia dan Herzegovina.

Saat ini, Piranha adalah bagian dari setiap Unit Ekspedisi Laut, sebuah gugus tugas gabungan udara-darat-laut yang beranggotakan 5.000 orang yang dilatih untuk beroperasi dari kapal pendarat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *