Stafsus Menag: Guru PAI Harus Adaptif dan Jadi Penjernih Hadapi Era Digital

Bekasi – Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (PAI) mempunyai peran strategis yang sangat penting dalam mengembangkan karakter peserta didik dewasa, penilaian Wibowo Prasetyo, Menteri Agama (Stafsus Menag) Republik Indonesia. Menghadapi tantangan era digital saat ini.

Nilai-nilai spiritual keteladanan, karakter dan kepemimpinan yang ditanamkan pada diri guru PAI merupakan modal ampuh dalam membangun bangsa yang lebih tangguh bagi generasi penerus.

“Namun yang penting guru PAI siap mengembangkan kemampuannya dan beradaptasi dengan era mendatang. Saat ini, zaman berubah sangat cepat dan jika kita tidak fleksibel maka kita akan tertinggal.” sudah menjadi kebutuhan global. “Pelaksanaan, Pembinaan, Pengawasan dan Pelayanan Panitia PAI Departemen Agama Bekasi. Selasa (14/5/2024) malam.

Wibowo mengatakan guru PAI memiliki posisi yang strategis karena setiap hari akan diisi dengan interaksi dengan siswa. Kebanyakan dari mereka adalah Generasi Z.

Baca selengkapnya:

Namun di sisi lain, Generasi Z memiliki kecenderungan yang lebih lemah dalam memverifikasi informasi. Akibatnya, mereka dengan mudah menyerap berbagai pesan tanpa mengetahui apakah yang mereka terima adalah scam.

“Inilah peran strategis para guru PAI, agar mereka semakin mewaspadai berita bohong. Termasuk konten-konten yang berkaitan dengan isu agama. Generasi Z harus kita lindungi karena pada tahun 2030 nanti akan ada beberapa generasi Z yang mengisi posisi kita,” jelas Wibowo.

Wibowo mengapresiasi PAI Kementerian Agama yang telah menyusun peta jalan penyediaan pembelajaran Islam yang lebih berkualitas dan tepat sasaran, Satu Data untuk Semua, dan program digitalisasi. Isi dalam roadmap tersebut menunjukkan bahwa ke depan PAI akan semakin dikaitkan dengan pemanfaatan kemajuan teknologi.

“Rencana ini tepat karena menyusul proyek besar-besaran Satu Data Indonesia pada tahun 2025. Akan meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan hasil yang lebih terukur jika semuanya sudah digital. Kita masih bisa menghindari kemungkinan adanya penyimpangan atau penipuan,” tegas mantan editor-in- kepala surat kabar di Jawa Tengah.

M Muneer, Direktur PAI Kementerian Agama, menjelaskan selain mendukung transformasi digital, pihaknya juga akan terus meningkatkan kemampuan dan kualifikasi guru dan pengawas PAI sebuah topik yang menjadi perhatian. Sehingga mereka bisa lebih fokus pada tanggung jawabnya.

Terus mengembangkan program untuk memperkuat pantang beragama. Termasuk menciptakan ekosistem mulai dari tingkat sekolah hingga universitas. Sekolah juga memiliki budaya keagamaan yang kuat.

“Kursus PAI terus ditingkatkan agar mencakup gaya pengajaran yang lebih pragmatis dan menarik. Rencana lain yang kami miliki adalah menggunakan media sosial untuk mengubah citra PAI dan sekaligus menjadikan PAI lebih tertanam di benak masyarakat manfaat yang lebih luas,” jelas Munir.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *