Studi: Main Ponsel Sebelum Tidur Tingkatkan Risiko Insomnia Hingga 59 Persen

Republika.co.id, Jakarta – Studi terakhir menunjukkan bahwa menggunakan ponsel atau perangkat digital selama satu jam setelah tidur dapat meningkatkan risiko insomnia sebesar 59 %. Penemuan ini berasal dari sebuah penelitian besar pada 45.000 siswa, yang menekankan dampak signifikan dari kebiasaan waktu pada layar pada kasur pada kualitas dan waktu tidur.

Studi ini menunjukkan lebih dari 95 % siswa menggunakan layar di tempat tidur, dengan waktu layar rata -rata 46 menit sebelum tidur. Bahkan 12 % dari mereka masih aktif di ponsel saat mereka tidur.

Dalam studi ini, peserta dibagi menjadi tiga kelompok berdasarkan jenis aktivitas layar mereka sebelum tidur. Kelompok pertama hanya berselancar di media sosial; Kelompok berikutnya melakukan kegiatan yang bertentangan, yaitu, media sosial dan aktivis lainnya di ponsel; Dan akhirnya, melakukan kegiatan non -sosial, seperti menonton film dan mendengarkan musik.

Menariknya, kelompok yang hanya menggunakan media sosial benar -benar melaporkan mimpi lebih lama, dan gejala insomnia lebih rendah daripada dua kelompok lainnya. Dan sebaliknya, mereka yang melakukan kegiatan non -sosial benar -benar mengalami insomnia dan tidur paling serius setidaknya.

Studi ini menunjukkan bahwa waktu penggunaan layar setelah soda memiliki dampak konstan pada kualitas tidur, terlepas dari jenis aktivitas. Ini berarti bahwa bukan konten dari konten yang lebih menentukan, tetapi waktu yang dihabiskan di depan layar yang mempengaruhi gangguan waktu istirahat.

“Jika Anda bereksperimen dengan gangguan tidur, cobalah untuk mengurangi penggunaan perangkat di tempat tidur, berhenti 30 hingga 60 menit sebelum tidur. Sebelum tidur, pertimbangkan untuk menolak pemberitahuan sehingga mimpi itu tidak terganggu,” kata peneliti.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *