Sudah Kuasai Pasar Industri Semen Indonesia, Ini Tekad SIG Selanjutnya

krumlovwedding.com, JAKARTA — PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG berhasil mempertahankan rasio kinerja yang baik selama lima tahun kepemimpinan Menteri BUMN Erick Thohir. Senior Vice President Project Management SIG Boy Aditya Prakasa mengatakan pertumbuhan operasional perseroan merupakan hasil positif di tengah tantangan pandemi dan ketidakpastian perekonomian global.

“Karena banyaknya tantangan yang ada, SIG masih menjadi market leader industri semen di Indonesia,” kata Boy dalam konferensi pers pengakuan BUMN sebagai nama emas Indonesia “Strategi BUMN memenuhi kebutuhan perumahan rakyat Sarinah, Jakarta, Kamis (10/10/2024).

Menurut Boy, SIG berhasil mempertahankan rata-rata margin Ebitda sebesar 21 persen hingga 22 persen pada periode kedua pemerintahan Jokowi. Sebagai perbandingan, lanjut Boy, rata-rata Ebitda margin SIG lebih tinggi dibandingkan perusahaan semen di China dan Jepang.

Keberhasilan ini tidak lepas dari program pembangunan pemerintahan Jokowi yang meningkatkan kebutuhan beton untuk konstruksi, kata Boy.

Boy menegaskan, SIG tidak ingin menjadi market leader di industri semen dalam negeri dan bekerja keras untuk menjadi bahan bangunan nasional. Boy mengatakan SIG telah menerapkan sejumlah perubahan untuk meningkatkan efisiensi produk semen hijau dan turunannya SIG.

Boy mengatakan, semen hijau merupakan solusi terbaik untuk pembangunan ramah lingkungan. Boy mengatakan, semen hijau berasal dari bahan baku dan proses produksi yang rendah emisi karbon.

“Penggunaan semen ramah lingkungan pada proyek pemerintah dan swasta menciptakan manfaat lingkungan dan nilai tambah bagi kontraktor,” lanjut Boy.

Boy mengatakan, penggunaan beton hijau akan memudahkan pemerintah memenuhi kebutuhan perumahan masyarakat. Bermodalkan semen hijau, lanjut Boy, SIG berhasil membangun rumah pedesaan berteknologi sandwich brick di ibu kota pulau (IKN).

“Misalnya kita bisa membangun rumah IKN dalam 15 hari dengan teknologi interlock brick. Rumahnya kecil, tapi tidak kecil,” lanjut Boy.

Boy mengatakan, bangunan dengan teknologi interlocking brick bagus karena tahan gempa dan tampilan bangunan lebih bagus dibandingkan model sebelumnya yang menggunakan beton.

“Waktu pembangunan semakin cepat sehingga biaya lain-lain menjadi lebih murah. Tugasnya adalah mendukung lembaga perbankan agar masyarakat bisa merasakan manfaatnya,” kata Boy.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *