Sungai yang Hilang Ini Menjelaskan Bagaimana Piramida Mesir Dibangun

LONDON – Penelitian baru yang menarik menunjukkan bahwa banyak piramida kuno Mesir yang ditemukan di gurun tandus jauh dari tepian Sungai Nil modern mungkin dibangun di dekat cabang sungai yang hilang.

BACA JUGA – Kebiasaan Firaun Bangun Piramida, Bikin Manusia Menderita?

Teori baru ini tidak hanya menjelaskan lokasi piramida yang mengejutkan, tetapi juga dapat menjelaskan bagaimana struktur besar ini dibangun lebih dari 4.500 tahun yang lalu.

Bukti yang mendukung teori sungai hilang berasal dari berbagai sumber, termasuk citra satelit, analisis geologi, dan studi sedimen.

Para peneliti telah menemukan bukti adanya saluran sungai kuno yang pernah mengalir melalui daerah tersebut, menyediakan banyak air dan transportasi yang mudah untuk mengangkut batu dan bahan bangunan lainnya.

Kehadiran sungai ini menjelaskan beberapa kerumitan pembangunan piramida. Mengangkut batu-batu besar di gurun tanpa air atau jalur transportasi yang mudah akan menjadi tugas yang sangat sulit bahkan mustahil.

Namun, dengan adanya sungai yang mengalir di dekatnya, orang Mesir kuno akan menemukan sumber air penting dan cara terbaik untuk mengangkut barang-barang yang diperlukan.

Penemuan sungai yang hilang ini menawarkan wawasan baru yang menarik tentang bagaimana piramida Mesir kuno dibangun. Berikut beberapa poin penting:

Lokasi Piramida: Dahulu, Sungai Nil memiliki cabang-cabang yang mengalir di dekat piramida, sehingga memudahkan pengangkutan bahan bangunan dan pekerja. Hal ini menjelaskan mengapa piramida dibangun di tempat yang tampaknya sepi di tengah gurun pasir.

Membangun Piramida: Sungai ini mungkin menjadi jalur air penting untuk mengangkut batu kapur, granit, dan material berat lainnya yang diperlukan untuk membangun piramida. Selain itu, air sungai juga dapat digunakan untuk mengangkut pekerja dan peralatan.

Perubahan di Sungai Nil: Selama ribuan tahun, Sungai Nil telah berubah secara dramatis. Cabang-cabang yang pernah mengalir di dekat piramida mungkin telah mengering karena perubahan iklim atau faktor geologi lainnya. Hal ini menjelaskan mengapa sungai tidak terlihat di kawasan ini.

Penemuan ini merupakan hasil kolaborasi ilmuwan dari Mesir, Jerman, dan Austria. Mereka menggunakan kombinasi citra satelit, survei geofisika, dan analisis sedimen untuk menemukan dan mempelajari sungai yang hilang.

Penelitian ini masih berlangsung dan para ilmuwan terus mempelajari lebih lanjut tentang Ahramat dan perannya dalam pembangunan piramida. Penemuan ini berpotensi mengubah pemahaman kita tentang peradaban Mesir kuno dan teknik konstruksi yang digunakan untuk menciptakan struktur menakjubkan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *