SYL Usai Diperiksa BPK di Kantor KPK: Saya Enggak Bisa Kasih Keterangan

JAKARTA – Komisi Pemeriksa Keuangan BPK bertanya kepada mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) di kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat (17/5/2024). Sidang tersebut terkait penganiayaan pegawai KPK yang didakwa melakukan hal tersebut.

Hal ini terungkap dalam kasus di pengadilan SYL yang menyatakan Kementerian Pertanian diminta diberikan uang sebesar 12 miliar untuk mendapatkan penghargaan tanpa pengecualian (WTP).

Melihat kejadian tersebut, SYL turun dari ruang ujian sekitar pukul 12.13 WIB. Setelah dicek, SYL memberikan komentar yang sangat bagus.

“Saya belum bisa kasih keterangan apa-apa,” kata SYL saat ditanya awak media soal tesnya.

Soal penyitaan rumahnya, SYL berkali-kali enggan berkomentar. Sebaliknya, dia meminta awak media bertanya kepada KPK.

“Saya tidak bisa kasih keterangan apa-apa. Terima kasih kakak. Terima kasih kakak. Mohon maaf,” kata SYL sambil masuk ke dalam mobil tempat dia ditangkap.

Sebelumnya, Kepala Departemen Penerangan KPK Ali Fikri mengatakan pemeriksaan SYL merupakan saksi atas tuduhan penganiayaan.

Hari ini (17/5) sesuai keputusan panitia hakim antikorupsi, KPK membantu mengevaluasi para saksi yang diduga melanggar kode etik Pemeriksa BPK di Pusat Pengelolaan Keuangan IV. agen. Tim Inspektorat Utama BPK,” kata Ali dalam keterangan tertulisnya, Jumat (17/5/2024).

Katanya, “Saksi terdakwa adalah Syahrul Yasin Limpo.”

Selain SYL, BPK juga mulai memeriksa Kasdi Subagyono dan Muhammad Hatta. “Kemarin (16/5) juga dilakukan pemeriksaan terhadap para saksi yaitu terdakwa Kasdi dan M. Hatta,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *