Tak Hanya Mengenyangkan, Ini Manfaat Sorgum untuk Kesehatan

JAKARTA – Tanaman sorgum memiliki banyak manfaat, terutama menghasilkan serat yang bermanfaat bagi tubuh. Meski begitu, minuman sorgum masih belum setenar gandum atau oat. Namun jenis pangan ini diketahui memiliki gizi yang tak kalah baik dibandingkan sorgum.

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, 95,5% masyarakat Indonesia tidak memiliki serat. Hal ini merupakan pengecualian, karena Indonesia merupakan negara agraris. Masalah utamanya bukan ketersediaan, tapi waktu. Orang sering kali lupa atau tidak sempat mengonsumsi buah dan sayur.

Hal inilah yang mendorong pengusaha muda Andhik Tambunan berinovasi dengan memproduksi minuman berserat dari Dora, biji-bijian asal Afrika Timur, dalam bentuk minuman Mealk.

“Kami berupaya menciptakan kategori baru sekaligus pasar baru bagi para petani sorgum, membantu masyarakat sibuk di kota-kota besar memenuhi kebutuhan seratnya,” kata Andhika Tambunan kepada Kios Berita, di Jakarta, Kamis (13/6).

Sorgum tidak hanya mengenyangkan tetapi juga memberikan banyak manfaat kesehatan sekaligus mendukung upaya diversifikasi pangan pemerintah. Menurut pendiri Mealko, sorgum dapat dijadikan pengganti nasi karena memiliki kandungan gizi yang tinggi, terutama karbohidrat.

“Kami termotivasi untuk menciptakan sesuatu yang praktis, mengenyangkan dan juga mampu memenuhi kebutuhan serat sehari-hari,” ujarnya. Andhika berharap Mealk dapat menjadi alternatif pangan bagi mereka yang bekerja di kota besar dan dapat mengurangi angka kekurangan gizi khususnya serat, serta membuat sorgum digemari masyarakat.

Saat ini konsumen Mealko sebagian besar berada di Jabudatbak, dan sebagian kecil berada di Surabaya dan Bali, kata Andhika Tambunan. Dalam restocking sorgum, Andhika bekerja sama dengan mitra tani pemilik lahan pertanian di Jumbang, Jawa Timur.

Andhika mengatakan, melalui Mealka, pihaknya berusaha menciptakan kategori baru sekaligus pasar baru bagi petani sorgum, membantu masyarakat sibuk di kota-kota besar. Tujuannya untuk memastikan kebutuhan nutrisi dan sarapan bagi masyarakat sibuk terpenuhi.

“Kami berpikir, bagaimana jika sarapan yang biasa kita santap menjadi cair/minuman. Mealo tetap memiliki fungsi dan nutrisi yang sama dengan makanan, namun cara konsumsinya berbeda, cukup diminum saja, lebih nyaman, dan harganya masuk akal. untuk orang-orang sibuk di kota-kota besar”, kata.

Selain itu, dengan hadirnya Mealk, salah satu tim penelitian dan pengembangan akhirnya bisa mendapatkan beasiswa master di Wageningen University, Belanda, dan salah satu pendirinya menjadi mahasiswa doktoral di University of Guelph, Kanada, dengan fokus pada masa depan fungsional sorgum.

Menurut dia, tantangan utama adalah kemasannya. Hal ini berkaitan dengan umur simpan Mealko yang hanya bertahan dua hari di suhu ruangan, dua minggu di lemari es, dan dua bulan di freezer. “Idealnya kalau pakai kemasan tetrapak, tapi investasinya sangat besar dan saat ini belum bisa kami lakukan. Oleh karena itu, kami tetap menggunakan botol PET untuk kemasannya, sesuai kemampuan kami,” ujarnya.

Selain itu, lulusan Universitas Taromangra ini juga menemukan tantangan lain yakni terkait dengan dunia pendidikan, dalam hal ini branding dan marketing. Makanan adalah minuman fungsional baru, tanaman.

“Sorgum masih belum terlalu populer. Apalagi di Indonesia belum ada satu pun minuman sorgum, bahkan di negara lain pun belum ada minuman berbahan dura yang fungsinya sama dengan malka,” ujarnya.

Kedepannya, lanjut Andhika, akan dilakukan pengembangan produk fungsional lainnya berupa Mealk Light. “Ke depan, Mealk tidak hanya dikonsumsi oleh masyarakat menengah ke atas saja, namun juga masyarakat bawah,” jelas Andika.

Selain itu, ada juga kampanye ‘beli 1 beri 1’, yaitu konsumen membeli sebotol Mealka yang berarti membagikan botol tersebut kepada anak-anak miskin atau ibu hamil. Tahap awal kampanye ini berfokus pada wilayah Jakarta dan sekitarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *