Takut Jadi Sasaran Empuk Hamas, Tentara Israel Menyamar sebagai Pengungsi Palestina dalam Operasi Nuseirat

GAZA – Israel menggunakan taktik licik dalam operasinya membebaskan sandera di Nuseirat di Jalur Gaza tengah. Mereka berkamuflase karena khawatir akan menjadi sasaran empuk para pejuang Gaza yang waspada.

Dua saksi menceritakan kepada Al Jazeera bagaimana satu unit tentara Israel tiba dengan truk membawa perabotan dan tampaknya sedang memindahkan pengungsi Palestina ke perumahan di kamp pengungsi Nuseirat.

“Mereka datang dengan truk memakai masker, katanya akan memindahkan perabotan seperti pengungsi,” kata seorang saksi. “Mereka mengebom rumah saya, rumah saudara laki-laki saya dan tetangganya,” katanya.

Saksi lain mengatakan kepada Al Jazeera bahwa seorang tentara Israel memasuki rumah melalui tangga saat dia sedang membuat sarapan untuk istri dan anaknya.

“Saya lihat satuan pasukan khusus. Di dalam mobil ada peralatan agar terlihat seperti milik pengungsi. Tiba-tiba petugas keluar dari dua tangga dan masuk ke rumah kami dengan senjata lengkap. Kerusuhan diawali dengan tembakan dan ledakan,” dia berkata. dikatakan.

“Putra saya yang berusia 18 bulan menangis karena ketakutan,” katanya. – Istriku berteriak.

Sementara itu, Omar Ashour, seorang profesor studi keamanan dan militer di Universitas Doha, mengatakan kepada Al Jazeera tentang taktik tentara Israel dalam operasi hari Sabtu untuk membebaskan empat tahanan di Nuseirat.

Ashour mengatakan bahwa sehari sebelum operasi, Israel mengirimkan beberapa brigade ke Gaza, termasuk satu brigade yang khusus menangani peperangan perkotaan. Dia mengatakan brigade tersebut telah melancarkan “operasi besar-besaran” di timur Deir al-Balah dan Bureij untuk menarik militan Hamas dan “mengacaukan” serangan yang akan datang terhadap Nuseirat.

Kemudian, militer Israel melancarkan serangan besar-besaran terhadap Nuseirat yang berpenduduk padat ketika mereka bergerak untuk menangkap para tahanan, katanya. Ini jauh dari operasi dan lebih dekat dengan operasi pembongkaran, kata Ashour.

“Penyelamatan empat sandera berhasil. Peristiwa tragis tersebut mengakibatkan lebih dari 200 orang meninggal dunia,” kata Ashur.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *