Republika.com, Jakarta – Jakarta – Pada Januari 2021, pemerintah pada Januari 2021 pada Januari 2021. Pada Januari 2021, pemerintah diproyeksikan untuk meningkatkan pendapatan pendapatan negara sebesar 5 persen. Namun, kebijakan ini tidak diperlukan untuk mengurangi pengadaan pembeli manusia dan untuk mengurangi pertumbuhan ekonomi dalam pertumbuhan ekonomi, hasil dari langkah -langkah strategis.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Anandulus, Universitas Andalus, Universitas Andalus, Sofudinian Karimi mengatakan bahwa pertumbuhan PPN telah membuat keputusan. Namun, itu harus mempengaruhi pengadaan manusia, terutama pengurangan minoritas minoritas.
“Pemerintah harus mengkonfirmasi bahwa kebijakan ini bukanlah kesulitan bagi mereka,” katanya pada hari Senin (9/21/21).
Angka tersebut menawarkan beberapa langkah untuk mengadaptasi hasil pertumbuhan PPN. Pertama, adaptasi masyarakat dan dunia bisnis telah meningkat 0,5 persen per tahun.
“Pertumbuhan secara langsung termotivasi untuk memotivasi mereka langsung ke keluarga, yang merupakan peserta utama dalam produk domestik (PDB),” jelasnya.
Kedua, persyaratan dasar seperti makanan, kedokteran dan kesehatan dan kesehatan tidak terlalu penting untuk meningkatkan PPN. Melindungi perlindungan masyarakat yang rentan dan mencegah infolisi yang tidak terkendali.
Ketiga, pemerintah wajib mengkompensasi kelompok-kelompok berpenghasilan rendah melalui Program Bantuan Sosial (PH) dan Nagad, seperti Nagad, yang bukan Nagad. Dengan demikian, meskipun ada kenaikan harga produk, kemampuan pembelian grup akan disimpan.
Menurut pertumbuhan PPN, pemerintah diharapkan akan disetujui oleh pajak lain seperti pajak penghasilan (PPH). Untuk berkonsentrasi untuk konsentrasi dan transparansi pembayar pajak, ini adalah langkah -langkah penting untuk memaksimalkan nilai maksimum maksimum negara, menyatukan masyarakat.
“Digitalisasi sistem perpajakan harus diperkuat. Mengurangi aliran teknologi dan pemerintah akan mengurangi dampak tertinggi pada pendapatan negara pemerintah,” katanya.
Stabilitas makroekonomi lebih lanjut, catatan stabilitas ekonomi makro, terutama sehingga tingkat pertumbuhan inflasi dan nilai tukar tidak akan mempengaruhi pengaruh negatif sehingga tidak boleh mempengaruhi pengaruh negatif. “Bank harus menjaga likuiditas, dan pemerintah harus dapat mengatakan bahwa pemerintah dan kebijakan keuangan saling mendukung,” katanya.
Selain itu, peningkatan PPN menekankan langkah penting untuk memperkuat pendapatan negara, tetapi perlu untuk menyelesaikan efek dengan hati -hati. Secara bertahap, produk lain, kecuali untuk produk utama, dapat dikurangi dengan kompensasi untuk optimasi pajak yang lebih rendah dan lainnya.
“Jika langkah -langkah ini diambil, pertumbuhan PPN tidak hanya meningkatkan pendapatan negara itu, tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” kata kafus itu.