krumlovwedding.com, Jakarta – PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri Sipil (Taspen) sejauh ini mencatatkan aset mencapai Rp 390 triliun. Angka tersebut dicapai seiring dengan inovasi model bisnis yang didukung optimalisasi layanan digital.
“Aset Taspena sekarang Rp 390 triliun,” kata Sekretaris Perusahaan Taspena saat mengunjungi Kantor Republik di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (15/10/2024).
Angka kekayaan terkini tersebut meningkat sekitar 3,4 persen dibandingkan angka kekayaan TAPAN tahun 2023 yang tercatat sebesar Rp376,9 triliun. Sedangkan jika dibandingkan dengan angka properti pada tahun 2019, peningkatan jumlah properti mencapai 48 persen.
Peningkatan aset Taspen dengan meningkatkan portofolio investasi Taspen pada instrumen Surat Berharga Negara (SBN) tidak lepas dari strategi investasi yang optimal. Dimana porsi terbesarnya adalah obligasi negara, obligasi syariah negara, dan deposito pada bank-bank pemerintah.
“Investasi kita di Taspen sangat ketat, semua diatur di PMK, jadi kita tidak bisa keluar dari situ, ada batasan di mana kita bisa menaruhnya dan berapa persentasenya.” “Jadi Insya Allah aman,” ujarnya.
Penunjukan investasi Taspena diatur melalui Keputusan Menteri Keuangan (PMK) nomor 52/PMK.02/2021 dan 66/PMK.02/2021. Dalam regulasinya, terdapat batasan persentase investasi pada instrumen investasi tertentu yang diatur di dalamnya.
Selain itu, dari sisi investasi, Henara mengatakan Taspen memiliki anak perusahaan, Taspen Life, yang memfasilitasi keinginan PNS yang menginginkan dana lebih untuk tabungan hari tua (THT). Terutama pemerintah daerah yang cukup berkecukupan dan menginginkan pegawainya memiliki tingkat taspan yang tinggi.
“Kami membuat Taspen Life, itu untuk melengkapi karena Taspen tidak bisa menaikkan atau menurunkan biaya karena diatur undang-undang oleh pemerintah,” ujarnya.
Berdasarkan catatannya, TASPEN saat ini mengelola dana milik pegawai negeri sipil (PNS) dan pegawai negeri dengan kontrak kerja (PPPK), dengan total peserta 7,8 juta orang. Jumlah tersebut mencakup 4,7 juta PNS dan PPPK, dan 3,1 juta sisanya adalah pensiunan.
Henara menegaskan, pihaknya terus melakukan inovasi di bidang digitalisasi untuk mempermudah proses pembayaran dana pensiun atau THT kepada ASN. Diantaranya adalah pembayaran yang dapat dilakukan melalui telepon seluler tanpa perlu datang ke kantor Taspen atau mitra pembayaran. Selain itu, diperlukan pula integrasi layanan agar lebih efektif dan efisien.
“Inovasi yang ada saat ini adalah layanan digital ya. Saat ini sertifikasi Taspen Care masih tersebar, pengaduan akan berbentuk forum, sehingga akses menjadi pintu. Diceritakannya, tadi ada kesalahan saat autentikasi, kini sudah teratasi.