Tenaga Apoteker Masih Dibutuhkan hingga ke Daerah Terpencil

JAKARTA – Di Indonesia masih terdapat daerah terpencil dan terpencil yang membutuhkan akses terhadap obat-obatan, seperti Indonesia Timur. Obat-obatan yang menjanjikan untuk memenuhi kebutuhan ini dipertimbangkan.

Tingginya kebutuhan obat-obatan di Indonesia harus dibarengi dengan peningkatan mutu pendidikan tinggi program studi Farmasi di perguruan tinggi.

Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta (UTA ’45 Jakarta) sebagai salah satu sekolah yang mempunyai Fakultas Farmasi mengadakan Upacara Pengukuhan dan Pengambilan Sumpah Apoteker angkatan 48 Fakultas Farmasi. Pada awal periode ini, Fakultas Farmasi Program Studi Apoteker telah meluluskan 234 Apoteker.

Baca Juga: Formasi Calon PNS 2024 bisa diterapkan berdasarkan jurusan, lulusan SMA, diploma, dan sarjana.

Ketua Program Studi Fakultas Farmasi Farisa Luthfiana mengatakan, kini Program Studi Profesi Farmasi UTA’45 Kota Sukabumi menjanjikan 234 apoteker baru angkatan 48 yang berangkat kerja. pengobatan di berbagai klinik dan rumah sakit.

Dekan Fakultas Farmasi Diana Laila Ramatillah mengatakan, apoteker lulusan UTA’45 Sukabumi ke-48 ini merasakan manfaat ilmu ketika terjun ke masyarakat. “Pelajaran yang diberikan akan menjadi manusia yang bisa berkontribusi kepada masyarakat,” ujarnya, melalui rilis, Jumat (7/6/2024).

Dijelaskannya, lulusan farmasi harus bersedia mengambil sertifikat untuk mendapatkan Surat Tanda Daftar (STR) sebagai Apoteker.

Baca juga: Holo KRI Dewaruci, Nilai Budaya Jalur Rempah di Pantai Barat Indonesia.

“Selamat, jangan ragukan lagi kemampuan yang dimiliki untuk dimanfaatkan dalam dunia usaha. Selain itu juga harus menyesuaikan diri dengan kompleksitas permasalahan dan tanggung jawab,” ujarnya.

Rektor UTA’45 Sukabumi, Rajes Khana, berpesan agar para wisudawan mengabdi pada negara, meraih kesuksesan dengan tetap menjaga nama baik dan nama baik alumni. Penerimaan prodi kedepannya diharapkan lebih baik dengan adanya partisipasi alumni.

Direktur Yayasan Pendidikan Tinggi 17 Agustus 1945 Jakarta, Bambang Sulistomo membenarkan bahwa UTA’45 Jakarta merupakan kajian pembuatan obat-obatan untuk membangun bangsa. Apoteker mempunyai kebebasan untuk berpartisipasi dalam pendidikan karena kebebasan yang dimilikinya.

“Apotek harus memanfaatkan ketersediaan sumber daya obat, dan pentingnya penelitian dan pelayanan publik di bidang kesehatan,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Dewan Pembina Yayasan Perguruan Tinggi Jakarta 17 Agustus 1945 Rudyono Darsono mengatakan, program studi Apoteker UTA’45 Jakarta telah menghasilkan 92 persen lulusan eksperimen.

“Wisuda ini menjadi sebuah kebanggaan bagi para pendukung kedokteran khususnya para orang tua. Obat dari UTA’45 Jakarta menjadi pilihan terbaik karena 20 persen dari total tersebut lolos filter nama. “UTA’45 Jakarta telah membuktikan kualitas obat yang dimilikinya. bisa diobati,” ujarnya.

Rudyono berharap para lulusan ini kembali ke Tanah Air untuk mengembangkan daerahnya. “Di Indonesia masih banyak daerah terpencil dan terpencil yang membutuhkan akses terhadap obat-obatan, seperti Indonesia Timur,” ujarnya.

Rudyono menambahkan Fakultas Farmasi UTA’45 Kota Sukabumi merupakan salah satu fakultas kedokteran dan farmasi terbaik di Indonesia, karena memiliki laboratorium yang bagus.

“Indonesia yang Baik adalah kesempatan kita untuk maju menuju Indonesia yang baik, maka dari itu kita berusaha mengembangkan setiap daerah,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *