Terseret Kasus Vina Cirebon, Inilah Sejarah Geng Motor di Indonesia

CIREBON – Kasus dugaan pembunuhan yang dilakukan kelompok motor Moonraker terhadap Vina Cirebon pada tahun 2016 memasuki babak baru. Pasalnya, hingga saat ini di antara tersangka, masih ada tiga anggota Moonraker yang belum ditangkap.

Tiga orang yang lolos dalam kasus Vina Cirebon adalah Andi, Dani, dan Pegi yang lebih dikenal dengan nama Perong alias Egi yang diduga anggota geng motor Moonraker.

Jika ditilik ke belakang, geng motor sudah ada di Indonesia sejak akhir tahun 1980an, geng motor muncul di kota-kota besar, kemudian menyebar hingga ke pelosok desa. Maklum, sepeda motor bukanlah barang mewah. Hanya saja, karena langganan dan bonusnya tidak murah, kita bisa mendapatkannya.

Kemudian pemilik rumah membentuk klub motor; biasanya didasarkan pada konsistensi produk, tidak bergantung pada produsen. Mereka membangun hubungan melalui perjalanan atau aktivitas lainnya.

Sayangnya, beberapa di antara mereka kemudian menjadi geng motor yang ingin membuat onar. Geng motor memang ada, dan sebagian besar beraliran anarkis, banyak ditemukan di Jawa Barat. Empat yang utama adalah M2R atau Moonraker, Grab on Road (GBR), Brigade Seven (Brigez), dan Xlat To Coitus (XTC).

Seperti dikutip dari situs resmi Moonraker Indonesia, Motorfiets Rijders Te Batavia didirikan pada masa Pemerintahan Hindia Belanda, tepatnya pada tahun 1915.

Artinya lahirnya Motorfiets Rijders Te Batavia tepat 12 tahun sejak berdirinya klub motor tertua di dunia, Yonkers Motorcycle, pada tahun 1903 di New York City, AS.

Hal ini membuktikan bahwa Indonesia pada masa pemerintahan Hindia Belanda mempunyai budaya mobil yang sangat maju karena siklus pengerjaannya yang tidak terlalu lama.

Sejarah Motorfiets Rijders Te Batavia tidak lepas dari hadirnya sepeda motor di Indonesia. Dikutip dari Deus Customs, sepeda motor pertama di Indonesia dibawa oleh orang Inggris bernama John Potter pada tahun 1893.

Dalam buku berjudul “De Duivelswagen” dilansir Trusty, diceritakan pria yang berprofesi sebagai mekanik di Pabrik Gula Probolinggo ini memesan sepeda motor ke pabrik Hildebrand Und Wolfmuller di Munich, Jerman.

Artinya, kehadiran sepeda motor di Indonesia terjadi dua tahun sebelum model Hildebrand Und Wolfmuller pertama kali dibawa ke Amerika pada tahun 1895.

Perlu diketahui, sepeda motor komersial pertama di dunia diproduksi oleh Hildebrand Und Wolfmuller pada tahun yang sama ketika Potter membawanya ke Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia mempunyai peranan penting dalam sejarah peredaran sepeda motor di dunia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *