Terungkap, AS Takut Perang Dunia III Gara-gara Kematian Presiden Iran

WASHINGTON – Ada kekhawatiran di kalangan pejabat senior Amerika Serikat (AS) bahwa jatuhnya helikopter yang menewaskan Presiden Iran Ebrahim Raisi bisa memicu Perang Dunia III.

Hal tersebut dilansir Politico dalam laporannya yang menyebutkan adanya kekhawatiran Teheran akan menyalahkan Amerika dan Israel atas kecelakaan yang menimpa Raisi.

Helikopter yang membawa Raisi dan rombongan, termasuk Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian, jatuh di provinsi Azerbaijan Timur pada hari Minggu. Presiden baru-baru ini kembali dari pertemuan dengan Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev, setelah meresmikan proyek air besar di perbatasan.

Menurut IRNA, helikopter tersebut jatuh karena kendala teknis, sedangkan upaya penyelamatan terhambat karena kondisi buruk, antara lain kabut dan hujan.

Usai kejadian tersebut, dilansir Politico, Gedung Putih memantau dengan cermat respons Iran terhadap kematian Raisi.

Laporan itu menambahkan bahwa para pejabat senior AS tidak mengharapkan adanya perubahan kebijakan besar dari Teheran.

Namun, ketika berita tentang jatuhnya helikopter itu tersiar, para pejabat Amerika menghabiskan hari Minggu dengan cemas menunggu kabar terkini mengenai situasi tersebut.

Berdasarkan laporan Politico, Rabu (22/5/2024) mereka menunggu apakah Iran akan menuduh Israel atau Amerika Serikat menyabotase helikopter tersebut, meski tidak ada buktinya.

Seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada situs tersebut: “Sekarang, bukan pertanyaan gila untuk bertanya, ‘Apakah ini awal Perang Dunia III?'”

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan negaranya tidak terlibat dalam kematian Raisi.

Departemen Luar Negeri AS mengatakan meskipun memiliki hubungan erat dengan Iran, Washington telah memberikan “kenyamanan yang kuat” dan siap membantu Teheran dalam operasi pencarian.

Mengenai kecelakaan itu, seorang pejabat Israel yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada Reuters: “Kami tidak melakukannya.”

Namun, ketua partai oposisi Israel Yisrael Beytenu, Avigdor Liberman, menyatakan: “Israel tidak akan menangisi kematian Raisi.”

Wakil presiden pertama Iran, Mohammad Mokhber, adalah presiden saat ini, dengan pemilihan umum dijadwalkan pada 28 Juni.

Kementerian Luar Negeri Teheran menegaskan kematian Raisi dan Amir-Abdollahian tidak akan mengakhiri kebijakan internasional Iran.

Ketegangan antara Israel dan Iran, yang merupakan musuh bebuyutan selama beberapa dekade, meningkat bulan lalu ketika Teheran menuduh Tel Aviv membunuh beberapa perwira militer Iran dalam serangan terhadap konsulatnya di Suriah.

Dalam beberapa hari terakhir, Iran melancarkan protes terhadap negara Yahudi tersebut, dengan ratusan drone dan kamikaze.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *