JAKARTA – Nilai tukar rupiah pada perdagangan hari ini ditutup melemah tipis 17 poin menjadi Rp16.220, setelah sebelumnya melemah ke Rp16.237 per dolar Amerika Serikat (USD).
Pengamat pasar keuangan Ibrahim Assuaibi mengatakan dolar AS masih mendekati level tertinggi dalam lima bulan yang dicapai pada awal April karena lemahnya ekspektasi penurunan suku bunga pertama oleh The Fed menyebabkan para pedagang berinvestasi besar-besaran pada greenback.
“Teori ini membuat sebagian besar mata uang Asia tertekan,” tulis Ibrahim dalam risetnya, Selasa (23/4/2024).
Investor diperkirakan akan menunggu rilis data produk domestik bruto dan konsumsi per kapita AS untuk Maret 2024, yang merupakan metode pilihan The Fed akhir pekan ini untuk mengukur arah kebijakan moneter.
Sementara dari dalam negeri, putusan Mahkamah Konstitusi (MK) menolak seluruh tuntutan konflik sepanjang Pilpres 2024, baik Paslon 01 maupun Paslon 03, sesuai putusan no. 1/PHPU.PRES-XXII/2024, dinilai sangat baik bagi dunia investasi dan dunia usaha.
Sebab, sebenarnya keputusan ini memberikan kepastian risiko. Putusan Mahkamah Konstitusi ini juga relatif diterima dengan baik dan tidak menimbulkan gejolak politik maupun sosial. “Stabilitas memberikan insentif yang baik karena tingkat risiko berkurang sehingga investasi dan stabilitas perekonomian terukur,” ujarnya.
Setelah perdagangan hari ini menguat, rupiah pada perdagangan esok hari diperkirakan dibuka berfluktuasi namun ditutup menguat pada level Rp 16.180 hingga Rp 16.260 per USD.
