Tiap Pemilu Pos Kementerian Bertambah, Mahfud: Banyak Menteri Jadi Sumber Korupsi

JAKARTA – Guru Besar Hukum Tata Negara (HTN) Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) Mahmoud MD memperkirakan jumlah jabatan menteri akan terus bertambah seiring berakhirnya pemilu. Kenaikan jabatan menteri tidak lepas dari praktik korupsi.

“Jauh kemudian, masyarakat mulai beraktivitas, pemilu dimenangkan, jadi karena banyak janji yang diucapkan, masa jabatan menteri diperpanjang, sebelumnya ada 26 menteri, jadi 34, akan bertambah pada pemilu berikutnya. .60, pemilu lebih banyak (jabatan menteri ) “Lagipula, dengan semakin meluasnya koalisi, negara akan menderita,” kata calon wakil presiden nomor urut 3 tahun 2024 itu, saat berbicara di seminar nasional Call for Papers “Implementasi Pemilu 2024: Penilaian dan Pertimbangan Ke Depan,” dilaksanakan secara daring di gedung FH UII, Rabu (8/5/2024).

Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan ini mencermati susunan Kabinet di Amerika Serikat. Hanya ada 14 posisi menteri. Kabinet PBB mengelompokkan tugas-tugas menteri dan memberikan wewenang atas hal-hal teknis kepada pejabat di tingkat direktur jenderal.

“Berapa banyak menteri yang kita miliki di Amerika?” Hanya 14. Kemudian dipecah menjadi direktorat jenderal, unit di bawah kementerian. Sudah ada menteri yang dikelompokkan,” kata Mahmood.

Ia pernah melakukan kajian bersama pakar HTN lainnya seperti Baitari Susanti dan Nimatul Huda yang merekomendasikan pengurangan jumlah jabatan menteri. Bahkan, salah satu rekomendasinya menyarankan agar kementerian koordinator dibubarkan.

“Tadi kami sendiri Bu Bayot, Bu Nima beserta Himpunan Guru Hukum Tata Negara merekomendasikan pengurangan jumlah kementerian di tahun 2019, kami juga sampaikan agar kementerian koordinator tidak boleh ada,” kata Mahfoud.

Usulan itu disampaikan karena pembentukan kabinet itu untuk mengakhiri semangat “berbagi kue kekuasaan”.

Ia mengatakan, jabatan Ketua Menteri penuh dengan korupsi. Katanya, semangatnya bukan meneruskan pembagian kekuasaan, semangatnya adalah membatasi jumlah pejabat di tingkat kementerian karena semakin banyak korupsi maka semakin banyak pula sumber korupsinya, yakni seluruh anggaran.

Sekadar informasi, pemerintahan Prabowo Subianto-Jabran Rakaboming Raka berencana membentuk kabinet ramping. Proyek ini dipresentasikan oleh Habib-ur-Rehman, Wakil Ketua Partai Girendra.

Dia mengatakan, pemerintahan Prabowo akan membentuk kabinet yang terdiri dari 40 menteri. Jumlah ini melebihi batas maksimal posisi yang ditetapkan dalam Undang-Undang Perdana Menteri yaitu 34 posisi menteri. Namun, dia menilai wajar jika jumlah jabatan menteri bertambah.

“Bagi saya bagus. Negara kita negara besar. Tantangan kita besar, tujuan kita besar. Wajar kalau kita harus mengumpulkan banyak orang, lalu berkumpul di pemerintahan untuk membuatnya lebih besar,” kata Habib-ur-Rehman. Senin (6/5/2024).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *