Republika.co.id, Jakarta -ID Liburan sering membawa perubahan dalam pola tidur. Panjang mudik, persahabatan sampai larut malam, dan perubahan dalam rutinitas sehari -hari dapat menyebabkan gangguan pada jam tangan biologis tubuh.
Akibatnya, banyak orang merasa sulit untuk tidur atau bahkan tidur terlambat. Di akhir liburan, sangat penting untuk mulai memulihkan kebiasaan tidur sehingga tubuh siap untuk memenuhi pekerjaan atau perintah sekolah.
Pakar tidur Andreas Prasadja mengatakan pola tidur harus dipulihkan secara bertahap. “Jadi lakukanlah perlahan dan santai,” Dr. Andreas Prasadja, RPSGT, yang berolahraga di Kemayoan -Family’s Sleep Disorders Clinic, Jakarta, pada hari Senin (8/4/2025).
Pola tidur harus dipulihkan secara bertahap untuk mencegah penampilan tegangan, yang dapat menyebabkan kesulitan tidur.
Dia mengatakan orang -orang yang mencoba mengembalikan pola tidur harus menghindari makanan dan minuman kafein, yang dapat menyebabkan gangguan tidur. Seorang psikolog klinis dari University of Indonesia Kasandra lulus, Putranto mengatakan orang -orang selama liburan cenderung mulai tidur lebih lama dan bangun di sore hari.
“Akibatnya, setelah liburan, banyak orang mengalami kesulitan dalam memulihkan pola tidur, karena tubuh dan pikiran membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan kebiasaan sehari -hari,” katanya lagi.
Orang -orang yang mencoba mengembalikan pola tidur yang disarankan setelah liburan menetapkan jadwal waktu tidur, termasuk di akhir pekan, dan membatasi penggunaan makanan dan minuman yang mengandung kafein. Menurutnya, juga perlu untuk memperkenalkan lingkungan tidur yang nyaman, seperti berjuang untuk kamar tidur gelap, dingin dan tenang sehingga Anda bisa tidur nyenyak di malam hari.