Tiga Kebiasaan Baik Penumpang Mikrotrans yang Layak Ditiru

JAKARTA – Tiga praktik terbaik yang dilakukan penumpang mikrotrans diulas dalam artikel ini. Praktik baik penumpang mikrotrans ini patut ditiru oleh para pengguna angkutan di Jakarta.

Angkutan umum mikrotrans atau kadang orang menyebutnya Jaklingko merupakan salah satu moda transportasi di Jakarta. Mikrotrans merupakan angkutan umum perkotaan (Angkot) yang terintegrasi dengan sistem Jaklinko. Sedangkan JakLingko merupakan sistem transportasi terpadu di DKI Jakarta (integrasi rute, integrasi sistem, dan integrasi pembayaran).

Sehari-hari orang kadang menyebut mikrotrans Jacquelineco. Padahal, seperti telah disebutkan di atas, Mikrotrans dan JakLingko memiliki definisi yang berbeda.

Tiga kebiasaan baik penumpang angkutan umum mikrotrans

Dalam mengoperasikan mikrotrans, banyak aturan tertulis yang harus dipatuhi penumpang. Aturan tertulis ini seringkali ditempel dalam bentuk stiker di jendela angkutan umum. Aturannya antara lain penumpang tidak boleh merokok. Ada juga undang-undang yang menyatakan penumpang tidak diperbolehkan makan atau minum di angkutan umum.

Aturan ini diikuti oleh penumpang angkutan umum Microtrans. Di sisi lain, para pengendara angkutan umum mikrotrans juga banyak mempraktikkan tata krama baik yang patut dikagumi dan ditiru, terutama bagi Anda yang belum pernah menaiki angkutan umum tersebut. Lalu ada ulasannya.

1. Antrian di halte

Mikrotrans melewati Taman Literasi, Blok M, Jakarta Selatan. Foto/Berita Sindh/Zakry Sobhani

Pernahkah Anda melihat video viral penumpang mikrotrans yang antri angkutan umum? Budaya antrean ini antara lain terlihat di dekat Stasiun Kalender Baru, Jakarta Timur.

Mengantri merupakan kebiasaan baik yang patut ditiru oleh penumpang angkutan umum Microtrans. Saat menunggu angkutan umum Mikrotrans, jika halte memperbolehkan Anda mengantri di pinggir jalan, maka antri.

Jika area halte tidak memungkinkan Anda untuk mengantri, Anda harus memastikan penumpang yang menunggu mikrotrans datang terlebih dahulu.

Soal tradisi antri di halte, ini merupakan hal yang baik bagi penumpang yang menunggu layanan Transjakarta/Mikrotrans. Pola antriannya sesuai dengan kedatangan penumpang di terminal, kata Kepala Perhubungan DKI Jakarta. melayani , Syafrin Lepoto, Senin (19/2/2024).

2. Bantuan penyadapan kartu e-money penumpang lain

Penumpang Mikrotrans Jak 44 Andara-Lenteng Agung saat hendak menyadap kartu e-money. Foto/Berita Sindh/Zakry Sobhani

Saat menaiki angkutan umum Mikrotrans, seluruh penumpang harus melakukan tap-in dan tap-out pada Kartu Uang Elektronik (KUA) yang diterbitkan oleh bank pemerintah atau bank swasta. Dalam praktiknya sehari-hari, penumpang yang duduk di belakang pengemudi atau pengemudi mikrotrans bertugas membantu penumpang lain mencap kartunya.

Syafrin Lepoto juga bercerita tentang cara membantu stempel kartu penumpang lain. Hal menarik lainnya, selain tradisi antri di halte/halte, penumpang mikrotrans secara sukarela keluar/masuk kendaraan dengan mengumpulkan kartu dari penumpang terdekat dan perangkat.

Diketahui, kapasitas angkutan umum mikrotrans sebanyak 11 penumpang dengan satu penumpang duduk di sisi kiri pengemudi yang menjadi sasaran penumpang pertama seperti penyandang disabilitas dan lansia.

Sedangkan sepuluh penumpang lainnya duduk di belakang pengemudi. Empat di sebelah pintu, enam lainnya di sisi lain. Mekanisme pompa terletak di sekat antara kompartemen pengemudi dan penumpang belakang.

Penumpang yang duduk tepat di belakang pengemudi seringkali bergegas membantu penumpang lain yang ingin menyadap kartunya. Seringkali, kartu tersebut akan ditransfer dari satu operator ke operator lainnya.

“Tolong ya pak”, “Tolong ya bu” atau dengan kata lain dari penumpang yang baru naik dan duduk sambil menyerahkan kartunya kepada penumpang berikutnya. Kartu tersebut kemudian diteruskan dari satu penumpang ke penumpang lainnya hingga mencapai penumpang yang duduk di belakang pengemudi.

Lansiran SINDOnews membantu penyadapan kartu ini menjadi kebiasaan bagi penumpang Mikrotrans.

Yang perlu Anda ketahui dan ingat adalah penumpang tidak selalu duduk di belakang pengemudi. Terkadang, penumpang boleh duduk di belakang pengemudi, namun di waktu lain ia boleh duduk di kursi yang jauh dari pengemudi.

Jadi, ada kalanya seorang penumpang membantu penumpang lain sebagai “petugas penyadap kartu”, maka pada waktu yang berbeda seorang penumpang akan memasukkan kartu uang elektronik milik penumpang lain tersebut ke dalam mesin.

3. Ucapkan terima kasih kepada pengemudi

MIkrotrans Jak 44 Andara-Lenteng Agung melewati JPO di Stasiun Lenteng Agung. Foto/Berita Sindh/Zakry Sobhani

Senin 20 Mei 2024 SINDOnews membeli Mikrotrans Jak 46. Rute Jak 46 adalah Pasar Minggu-Jagakarsa/Cipedak.

Menuju Halte Gangpyon, Kebagosan, Pasar Menggu, Jakarta Selatan, tersisa satu kursi. Angkutan umum berangkat ke Jagakarsa. Saat kami mendekati halte SMP 175 (STL), seorang ibu melihat dua anak kecil berseragam SD. Ibu berkata: Jangan lupa, ucapkan saja terima kasih.

“Berhenti saja, pergilah, Tuan,” kata anak itu. Berhenti saja. Kedua siswa tersebut terjatuh dan tidak melupakan pesan ibunya. “Terima kasih, Tuan,” kata kedua anak itu hampir sependapat.

Rabu, 22 Mei 2024, tiga ibu berusia 50-an menaiki Microtrans Jock 46, turun di halte Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu. “Terima kasih banyak, Tuan,” kata ibuku.

Mendengar hal itu, pengemudi atau pengendara itu menjawab sambil tersenyum: “Tidak banyak Bu. Terima kasih.”

Berdasarkan pengamatan, tidak semua pengemudi merespon pujian yang diberikan penumpang. Ada yang hanya setuju, ada pula yang diam.

Terkait praktik penumpang yang disebut-sebut berkat pengemudi mikrotrans, Yesica Rahma, guru besar ilmu komunikasi Universitas Murco Buena Rica pun turut berkomentar. Menurutnya, berterima kasih kepada seseorang itu sangat penting. Faktanya, itu berlaku untuk bantuan atau kebaikan kecil yang diberikan orang lain kepada kita.

Ia mengatakan dalam SINDOnews, Selasa (28/5/2024): “Rasa syukur tidak hanya menunjukkan simpati dan empati, tetapi juga menunjukkan bahwa kita adalah orang yang mengenal rasa syukur dan menghargai orang lain.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *