Tiga Penyair Ini Disebut Lakukan Lompatan Besar Dunia Puisi Indonesia

JAKARTA – Dosen sekaligus penyair DR Ipit Saefidier Dimyati menilai ada tiga penyair di Indonesia yang mengalami kemajuan besar dalam berkarya. Ketiga penyair tersebut adalah Caril Anwar, Sutardji Calzoum Bahri, dan Denny JA.

Lompatan tersebut membuat ketiga penyair tersebut menciptakan karya yang berbeda dengan generasi sebelumnya sehingga memberi warna pada sastra Indonesia. Pandangannya diungkapkan Ipit dalam wawancara bertajuk Ngobrol Bareng Penulis yang tayang pekan ini di channel YouTube SatupenaTV.

Menurut Doktor Sosiologi Antropologi Unpad, Caril Anwar saat itu ingin memecah struktur puisi saat itu. Dia menulis puisi dengan bebas. Tidak terbatas pada tingkat pola sajak. Caril menghentikan kebiasaan ini. Hal ini terlihat jelas pada karya Caril Anwar.

“Sutardji Calzoum Bahri adalah penyair kedua yang melakukan lompatan besar dalam karyanya. Saat itu, apa yang dilakukan Sutardji sangat mengejutkan dan mengerikan,” ujarnya dalam keterangannya, Rabu (24/4/2024).

Menurut dosen Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI) Bandung itu, Sutardji mencoba mengatasi pengaruh Caril Anwar dengan kembali ke semangat mantra. Puisi yang ditulis Sutardji seolah dikaitkan dengan mantra-mantra yang menirukan bunyi-bunyian yang terkadang tidak ada maknanya.

Di sini terlihat jelas bahwa Sutardji menjauhkan diri dari kata-kata hanya sebagai penyalur gagasan, ujarnya.

Denny JA adalah penyair terakhir yang mencapai kemajuan besar dalam karyanya hingga saat ini. Menurut Ipit, Denny menulis dan memunculkan ide untuk esai yang ditulisnya.

Perbedaan utama antara puisi esai dan puisi sebelumnya adalah Denny memadukan fiksi dan fakta dalam tubuh puisi atau catatan kaki. Ide puisi esai ini masih menyebar hingga saat ini seiring dengan semakin banyaknya orang yang menulis puisi esai.

“Sebelumnya, tidak ada puisi yang secara jelas dikaitkan dengan suatu peristiwa atau fakta yang dilengkapi catatan kaki,” jelasnya.

Program obrolan dengan penulis telah berjalan selama lebih dari dua tahun. Setiap bulannya, dua penulis diwawancarai oleh Jonminofri dan Amel Firiani yang membawakan acara yang disiarkan di saluran SatupenaTV.

Sejauh ini, sudah ada 100 profil penulis yang terekam dan disiarkan melalui SatupenaTV. Beberapa di antaranya berupa lambang di rumah penulis. Mereka adalah Sutardji Calzoum Bacri, Butet Kartaredjasa, dan Remmy Silado.

Selain itu, SatupenaTV membuat profil penulis dokumenter seperti Sutan Takdir Alisjahbana, Mochtar Lubis, Charil Anwar dan Buya Hamka. Namun sebagian besar penulis diwawancarai langsung melalui Zoom. Hingga minggu ini, 62 penulis telah diwawancarai secara langsung.

Nama-nama besar yang diwawancarai langsung antara lain Nasir Tamara, Denny JA, Abdul Hadi WM, Eka Budianta, Dr Komarudin Hidayat, Seno Gumira, Berthold Damshäuser, Afrizal Malna dan lain-lain.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *