TikTok Bakal PHK Besar-besaran, Karyawan Global Kena Dampak

JAKARTA – TikTok akan ditutup atau gulung tikar secara global. Kabar tersebut menjadi pukulan terbaru bagi aplikasi video sosial populer tersebut setelah mengancam akan melarang layanannya di Amerika Serikat (AS).

TikTok tidak lagi dapat beroperasi di AS kecuali pemiliknya menjualnya. PHK yang dilakukan TikTok diperkirakan akan berdampak pada karyawan dalam konten, pemasaran, dan operasional pengguna, karena TikTok tidak memberikan pernyataan resmi ketika Los Angeles Times melaporkan PHK tersebut.

Beberapa pejabat AS telah menyuarakan kekhawatiran keamanan nasional atas hubungan TikTok dan perusahaan induknya, ByteDance, dengan Tiongkok. ByteDance dan TikTok mengatakan undang-undang baru tersebut “tidak mendukung” gagasan bahwa kepemilikan TikTok di Tiongkok menimbulkan risiko keamanan nasional.

Seorang karyawan TikTok yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada CNN bahwa pengurangan tenaga kerja tidak terkait dengan ancaman larangan AS.

Penurunan ini terjadi ketika perusahaan-perusahaan teknologi memangkas jumlah tenaga kerjanya pada tahun ini untuk memangkas biaya dan, dalam beberapa kasus, bersiap untuk merekrut talenta teknologi AI yang lebih baru.

Belum jelas berapa banyak PHK yang akan dilakukan di kantor pusat TikTok di AS, atau khususnya di Culver City. TikTok dilaporkan mempekerjakan sekitar 500 orang di Culver City.

Sementara itu, TikTok telah mengambil tindakan hukum untuk mencegah pemerintah melarang perusahaan tersebut beroperasi di AS. Perusahaan tersebut menggugat pemerintah AS dan mendanai gugatan terpisah yang dipimpin oleh pembuat TikTok.

Kedua tuntutan hukum tersebut menyatakan bahwa tindakan untuk melarang atau memaksa penjualan perangkat lunak melanggar hak atas kebebasan berpendapat berdasarkan Amandemen Pertama.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *