Tim Basket Putri Pra PON DKI Jakarta Jajal Kekuatan di Turnamen Beavers Cup

Kemarin (Rabu 12/06/2024) terdengar teriakan nyaring dari kawasan GOR Kebun Jeruk. Pelatih Basket Putri Pelatda Pra PON DKI Abrizalt Hasiholan selalu mengingatkan saya pada Deweel Gosal, Jesslyn Angelique dan lainnya dengan sifat berapi-apinya. jika mereka keluar dari program latihan yang dibuat bersama dua asistennya, Andi Okta dan Nina Yunita, XXI. PON Aceh-Sumut tahun 2024 nanti.

Menurut sapaan akrabnya Jali, kendala persiapan tim basket putri DKI saat ini adalah minimnya latihan dan masih ada beberapa pemain yang belum bisa berlatih bersama. Namun pelatih yang masih membesut tim basket putri Universitas Esa Unggul Jakarta ini sedikit lega karena pada Juli mendatang, tim Pra-PON DKI akan mengikuti turnamen Beavers Cup yang rencananya digelar pada 2014. 20-27 di GOR Grogol, Jakarta Barat.

Baginya, ajang ini sangat penting sebagai modal berharga untuk mengukur kompetensi timnya sebelum berangkat ke Aceh, tempat digelarnya turnamen bola basket PON pada September mendatang.

“Tim ini berlatih keras dan berjuang untuk meraih mimpinya, yaitu medali emas. Januari-April, kami mengikuti latihan umum dengan latihan rutin tiga kali seminggu. Coba turnamen mini yang diikuti empat tim di Beavers Cup, yakni Pelatda Pra PON Bali, Surabaya Fever, Siglap Singapura Bahkan, seiring berjalannya waktu, lebih banyak pemain yang tidak bisa berlatih bersama dibandingkan Maxine dan Clara yang masih di Amerika, lalu Kiera yang bergabung dengan timnas U-18 akan lebih kuat lagi di turnamen Beavers, di sana kita bisa mengukur kiprah tim Pra-PON DKI, baik dari permainan tim maupun perkembangan individu,” kata Jali.

Dalam masa persiapan, Jali menegaskan kepada timnya agar berkonsentrasi pada sisa waktu 3 bulan. Ketiadaan uji coba tim basket putri ini diimbangi dengan jadwal latihan rutin setiap hari Jumat bersama tim basket putra seusia atau tim universitas di Jakarta. Dengan intensitas ujian tersebut, Jali berharap para pemainnya bisa merasakan pertandingan yang ketat dan berat.

“Saya selalu mengingatkan dan berpesan kepada para pemain bahwa kita harus menerima medali emas yang diraih Jatim pada PON sebelumnya. Kami yakin setelah puasa panjang sejak tahun 2004, kami bisa membawa pulang emas tim DKI. Kami berharap para pemain bisa tampil. tetap maksimal dan jauh dari cedera, dan tentunya “dengan izin Tuhan, karena tugas kita hanya latihan, dan saya serahkan semuanya kepada Tuhan, sesuai rencana dan kehendak-Nya,” lanjutnya.

Belakangan, saat berhadapan dengan tim-tim yang berlaga di PON, Jali mengaku lebih fokus pada persiapan timnya meski mengamati tim lain juga. Banyak kekurangan yang masih bisa ditelusuri, mulai dari strategi pola pemain, peningkatan ketahanan fisik, hingga mental pemain.

“Saya hanya fokus pada persiapan tim saya. Tentu kami juga memperhatikan perkembangan lawan, di sisi lain mereka juga memperhatikan kami. Lebih baik fokus memperbaiki apa yang kurang, lalu bagaimana menyatukan visi tim. Ke depan, kami bermain dengan tujuan yang sama di lapangan, termasuk saling merendahkan ego. Semua pemain akan terlihat di Turnamen Berang-berang pada bulan Juli dan ini akan menjadi bahan evaluasi kami yang sangat penting untuk turnamen PON 2024 Aceh-Sumut turnamen akan terwujud, setelah itu kita bisa berusaha mematangkan chemistry pemain,” pungkas Jali yang pernah menjadi asisten pelatih Pelita Jaya Jakarta ini berhasil membawa juara di kancah IBL tahun 2017.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *