Tingkatkan Kesiagaan Perang, NATO Keluarkan Senjata Nuklir dari Gudang

LONDON – NATO sedang bernegosiasi untuk mengerahkan lebih banyak senjata nuklir. Mereka juga mengeluarkannya dari penyimpanan karena meningkatnya ancaman dari Rusia dan Tiongkok.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan kepada “Telegraph” Inggris bahwa ada konsultasi langsung antar anggota untuk mengekang transparansi seputar senjata nuklir.

“Saya tidak akan membahas rincian operasional mengenai berapa banyak senjata nuklir yang harus dipindahkan dan apa yang harus disimpan, namun kita perlu berkonsultasi mengenai masalah ini,” katanya kepada surat kabar tersebut. Itulah yang sedang kami lakukan.”

“Publisitas membantu mengirimkan pesan langsung, dan tentu saja, kami adalah kemitraan nuklir.”

Tujuan NATO tentu saja adalah dunia tanpa senjata nuklir, namun selama kita memiliki senjata nuklir, kita akan menjadi aliansi nuklir karena Rusia, Tiongkok, dan Korea Utara yang memiliki senjata nuklir dan NATO. “Tidak ada dunia yang lebih berbahaya tanpa senjata nuklir.”

Stoltenberg mengatakan pekan lalu bahwa senjata nuklir adalah “aset keamanan terbesar NATO” dan cara untuk menjaga perdamaian.

Presiden Rusia Vladimir Putin telah berulang kali memperingatkan bahwa Moskow dapat menggunakan senjata nuklir untuk mempertahankan diri dalam keadaan darurat.

Mereka menuduh Amerika Serikat dan sekutunya di Eropa mendorong dunia ke jurang konflik nuklir dengan memasok senjata senilai miliaran dolar kepada Ukraina yang digunakan untuk menyerang wilayah Rusia.

Meskipun AS diketahui telah mengirim bom nuklir ke banyak wilayah Eropa, NATO, yang memainkan peran lebih besar dalam mengoordinasikan persenjataan ke Kiev, jarang membicarakan senjata tersebut di depan umum.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *