Tingkatkan Kompetensi Digital, Generasi Muda Lampung Timur Ikuti Diskusi Literasi

LAMPUNG TIMUR – Minggu (26/5), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyelenggarakan diskusi literasi digital bekerja sama dengan komunitas pemuda di Sekampung Udik Sidorejo, Lampung Timur, berlangsung meriah.

Diskusi juga dimeriahkan dengan penampilan Kangen Band yang menarik puluhan ribu penggemar di Lapangan Sekampung Udik Sidorejo, Lampung Timur. Band asal Bandar Lampung pun hadir menghibur para hadirin.

Dengan mengusung tema “Bantuan Penggunaan Internet untuk Generasi Muda” diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat di wilayah Lampung Timur dan sekitarnya mengenai literasi digital melalui diskusi offline, sehingga meningkatkan persaingan penggunaan Internet di kalangan generasi muda atau milenial. Kelompok.

Bupati Lampung Timur M. Dawam Rahardjo yang turut serta dalam debat tersebut mengatakan, orang tua harus memperhatikan sopan santun dan saling menghormati di ruang digital saat membantu generasi muda dalam menggunakan internet.

Apalagi masyarakat kini sangat bergantung pada internet, khususnya media sosial, sebagai sumber informasi. Internet telah melampaui televisi, berita online, situs resmi pemerintah, media cetak, dan radio sebagai sumber dan sarana mendapatkan informasi terkini. kata Dawam, Senin (2024), jelasnya dalam keterangan resmi, 27 Mei 2019.

Dalam perdebatan mengenai “keikutsertaan” Festival Lampung Timur 2024, Dawam juga menyebutkan bahwa menurut laporan Digital Civilization Index (DCI), survei Microsoft tahun 2020 “Di Asia Tenggara, netizen Indonesia memiliki tingkat kesopanan online yang paling rendah.” Indonesia berada di peringkat terbawah dalam hal kesopanan online.”

Menurut Dawam, prinsip etika digital meliputi kualitas dan kejujuran informasi, pertimbangan terhadap orang lain, kesopanan, hak cipta dan kredit, serta privasi.

“Hargai hak cipta dan hormati pencipta konten atau karya. Begitu juga melindungi informasi pribadi pengguna, menghormati privasi dan menggunakan data dengan itikad baik,” jelas Dawam mengajak peserta debat untuk menggunakan media sosial dengan bijak.

Debat dan konser tersebut menghadirkan berbagai komunitas pemuda dan masyarakat asal Lampung Timur sebagai pesertanya. Komunitas pemuda yang hadir antara lain AMKI (Pemuda Kreatif Indonesia), Persatuan Musisi Lampung, Karang Taruna Lampung Timur, Komunitas Gemilang dan Komunitas Kulit Tipis.

Guru dan pembuat konten Indonesia Anistia Rizki Khoirunnisa meyakini pentingnya membantu generasi muda dalam memanfaatkan internet. “Ada banyak aplikasi pendidikan online yang bagus untuk pengembangan diri. Misalnya saja Udemy, Linkedin Learning, Skillshare, Coursera, Google School, dan aplikasi desain grafis untuk pengembangan keterampilan,” jelas Antitia.

Salah satu pembicara dalam debat, Muhammad Said Hasibuan, dekan Fakultas Ilmu Komputer Sekolah Tinggi Informatika dan Bisnis Darmajaya Bandar Lampung, mengatakan berada di dunia maya membutuhkan kekebalan digital. Sistem Imun Digital berkomitmen terhadap perlindungan data dan privasi.

“Seperti halnya sistem imun manusia, sistem imun digital berperan penting dalam melindungi privasi, khususnya memastikan data atau informasi pribadi tidak terkena ancaman keamanan,” jelasnya.

Anggota band Komposer dan Restore Dodhy Hardiyanto pun menutup diskusi dengan mengungkapkan pentingnya meningkatkan kesadaran tentang keamanan data pribadi. “Tujuan perlindungan data pribadi adalah untuk menghormati privasi individu. Untuk memastikan informasi pribadi tidak disalahgunakan atau diakses oleh orang yang tidak berwenang,” kata Dodi.

Sekadar informasi, diskusi luring seperti yang digelar di Kabupaten Lampung Timur ini dinaungi oleh sebuah inisiatif besar: Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD). GNLD merupakan salah satu upaya Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam mempercepat transformasi digital sektor pendidikan kelompok masyarakat untuk mencapai #MakinCakapDigital Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *