krumlovwedding.com, JAKARTA – Presiden Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan perbankan digital akan tumbuh sebesar 34,43 persen pada kuartal III 2024 dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Ini setara dengan 5.666,28 juta transaksi.
“Transaksi ekonomi dan keuangan digital akan terus tumbuh pada triwulan III tahun 2024, didukung oleh sistem pembayaran yang aman, lancar, dan andal,” kata Perry kepada Direksi BI pada konferensi pers Hasil Oktober 2024. . Rapat RDG) di Jakarta, Rabu (16/10/2024).
Dari sisi nilai total, transaksi BI-RTGS meningkat 16 persen year-on-year menjadi Rp45.252 triliun. Di sisi ritel, jumlah transaksi BI-FAST meningkat 61,10 persen year-on-year menjadi 924,89 juta.
Sementara pembayaran elektronik (UE) tumbuh sebesar 29,11 persen year-on-year menjadi 4.001,11 juta. Transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM/D mengalami penurunan sebesar 8,59 persen menjadi 1.738,53 juta transaksi.
Bisnis kartu kredit meningkat 14,84 persen dari periode yang sama tahun lalu menjadi 116,97 juta. Transaksi QRIS terus tumbuh pesat sebesar 209,61 persen mencapai 53,3 juta pengguna dan 34,23 juta merchant. Sedangkan pengendali rupiah, jumlah penggunaan mata uang asing (UYD) naik 9,96 persen year-on-year menjadi Rp 1.057,4 triliun.
Perry mengatakan stabilitas sistem pembayaran tetap didukung oleh sistem dan infrastruktur yang kuat. Dari sisi infrastruktur, kelancaran dan keandalan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (SPBI) sudah baik.
Dari sisi tren industri, integrasi sistem pembayaran dan perluasan ekosistem Keuangan Digital (EKD) terus meningkat. Transaksi pembayaran berbasis program Social Security National Payments (SNAP) semakin meningkat seiring dengan semakin besarnya adopsi SNAP.
Bank Indonesia menjaga jumlah uang rupiah yang cukup dan kualitas yang sesuai untuk digunakan dalam transaksi di seluruh wilayah tanah air, termasuk di wilayah perbatasan, daerah terluar dan terpencil (3T) Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).