Tunjangan Hari Tua Tak Kunjung Dibayarkan, Pensiunan Datangi Kantor ASDP

JAKARTA – Sejumlah pensiunan PT Angkutan Sungai Danau dan Ferry (ASDP) mendatangi kantor ASDP di Jalan Ahmad Yani, Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Hal ini dilakukan karena ASDP tidak membayar Tunjangan Hari Tua (THT) selama bertahun-tahun.

Salah satu perwakilan pensiunan, Muhamad Amin Sholeh mengatakan, dirinya datang ke Kantor ASDP untuk meminta THT Bumiputera kepada Manajemen ASDP. Karena THT merupakan hak pensiunan. Menurut dia, sudah sebulan pensiun terakhir dibayarkan, namun hingga kini belum dibayarkan.

“ASDP harusnya jadi proyek karena ini undang-undang presiden seperti KD.50/PA.209/ASDP-2002 tentang Jaminan Hari Tua,” kata Amin, Rabu (29/05/2024).

Amin menjelaskan, ketika mereka masih bekerja atau bekerja, mereka melakukan pekerjaannya dengan efisien dan efektif serta membayar THT setiap bulan dengan memotong gaji bulanannya.

“Kami setia dan siap mentransfer ke seluruh perusahaan Indonesia yang sedang berkembang. Kami juga menolak ASDP karena THT pensiun. Seharusnya THT dibayarkan ASDP satu bulan setelah pensiun,” jelas Amin.

Amin mengatakan, jumlah pensiunan yang belum menerima pembayaran ASDP hingga Desember 2023 sebanyak 353 orang. Saat ini besaran ASDP yang harus dibayarkan bervariasi antara Rp 25-35 juta per orang, tergantung situasi saat memasuki masa pensiun.

“Sekarang mereka sudah pensiun, kalau kita masih bekerja gajinya kita potong Rp 100.000-200.000 per bulan, makanya kita sudah bertahun-tahun bekerja di ASDP, makanya kita cari haknya.”

Senada, Kapten Mardani yang bekerja di PT ASDP selama 30 tahun mengaku ASDP tidak membayar iurannya. Saat berkunjung ke kantor ASDP, ia dan beberapa purnawirawan hanya bertemu dengan Manajer SDM ASDP Satrio dan Wakil Presiden Optimalisasi Pengelolaan Pelabuhan Yani.

“Kami bolak-balik bicara dengan ASDP tapi mereka tidak menerima kami dengan itikad baik, kami menolak karena kami tidak bisa mengambil keputusan, kami ingin pimpinan ASDP atau direktur ASDP bertemu agar ada keputusan tentang kami. hak,” katanya.

Karena listrik belum ada, para pensiunan dan sepuluh orang lainnya menunggu di depan pintu kantor ASDP menunggu Presiden atau CEO ASDP pulang.

“Kami menunggu lebih dari dua jam di ruangan besar, tidak ada satu pun petugas ASDP yang keluar. Kami bahkan tidak masuk ke dalam rumah,” jelasnya.

Setelah rapat selama satu jam, lanjut Mardani, para pensiunan tersebut dikumpulkan oleh Direktur SDM ASDP Wahyu Wibowo yang langsung menyuruh pimpinan untuk meminta ASDP menanggung hak pensiunan atau THT yang harus dibayar.

“Kami minta ASDP untuk memberikan dana talangan karena ini masalah pensiun kami, ini satu-satunya yang kami harapkan di hari tua kami, tapi ASDP menentang uang itu, ASDP akan menggugat jika mereka sudah menelepon tiga kali, dan sekarang mereka hanya menelepon dua kali”, lanjutnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *