ANKARA – Turki sepakat membeli 40 jet tempur F-16 baru dari Amerika Serikat (AS), dalam kesepakatan senilai lebih dari USD 23 miliar atau Rp376,6 miliar.
Sumber Kementerian Pertahanan Turki mengatakan pada hari Kamis bahwa kontrak tersebut ditandatangani oleh kedua belah pihak setelah negosiasi berbulan-bulan.
Kontrak telah ditandatangani dan perwakilan kedua belah pihak sedang mendiskusikan detailnya, kata sumber tersebut, dilansir AFP, Jumat (14/6/2024).
Berdasarkan kesepakatan harga kontrak, Turki berhak atas 40 pesawat F-16 baru dan mengupgrade 79 pesawat yang sudah ada.
Pekan lalu, Departemen Luar Negeri AS memuji “langkah besar” Turki dalam membeli jet F-16 baru, dan menyebutnya sebagai jet tempur F-16 paling canggih di antara sekutu dan sahabat dekatnya.
“Ini adalah contoh terbaru komitmen Amerika Serikat terhadap kerja sama keamanan dengan Turki,” ujarnya dalam postingan di media sosial.
Berdasarkan undang-undang AS, Departemen Luar Negeri AS memberi tahu Kongres pada bulan Januari tentang penjualan 40 jet tempur F-35 ke Yunani senilai $8,6 miliar.
Amerika Serikat tidak menerima perjanjian tersebut sampai Turki mengizinkan Swedia menjadi anggota baru NATO.
Parlemen Turki menyetujui keanggotaan Swedia di NATO pada bulan Januari, setelah lebih dari setahun penundaan yang memaksa negara-negara Barat untuk bersatu dalam perang melawan Ukraina.
Erdogan akan menghadiri KTT NATO di Washington bulan depan.
Dia dijadwalkan mengadakan pembicaraan dengan Presiden AS Joe Biden bulan lalu, namun pertemuan pertama mereka di Gedung Putih ditunda karena masalah jadwal.
