Ukraina Klaim Invasi Balik Rusia dengan Senjata Barat, Hancurkan S-300 Moskow

KIIV – Ukraina pada Senin mengatakan bahwa pasukannya telah menyerang wilayah Rusia dengan senjata yang dipasok Barat. Menurut Kiev, serangan balik tersebut menghancurkan sistem rudal S-300 Moskow.

“Itu terbakar dengan indah. Itu adalah S-300 Rusia. Di wilayah Rusia. Hari-hari pertama setelah mendapat izin untuk menggunakan senjata Barat di wilayah musuh,” kata Menteri Integrasi Wilayah Pendudukan Sementara dan Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk, dikutip CNN, Selasa (6 April 2024).

Dia memposting foto di Facebook yang menurutnya adalah hasil serangan tersebut.

Pernyataan seorang pejabat tinggi di Kiev itu muncul beberapa hari setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memberi wewenang kepada Ukraina untuk melakukan serangan terbatas dengan senjata Amerika di wilayah Rusia di sekitar Kharkiv.

Biden mengeluarkan izin tersebut setelah beberapa negara Eropa mencabut pembatasan penggunaan senjata yang dipasok Ukraina.

Tidak jelas apakah senjata yang digunakan dalam serangan yang dijelaskan oleh Vereshchuk itu adalah buatan AS.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memuji keputusan Biden yang mengizinkan beberapa serangan di wilayah Rusia sebagai “langkah maju” untuk membantu pasukannya mempertahankan wilayah Kharkiv, meskipun beberapa analis mempertanyakan apakah kebebasan baru ini akan secara signifikan meningkatkan kemampuan Ukraina untuk mengusir serangan Rusia.

Analis militer meremehkan ekspektasi tersebut karena Amerika Serikat dengan tegas menolak mengizinkan Ukraina menggunakan amunisi paling kuat yang pernah diberikan kepada Rusia – rudal jarak jauh yang dikenal sebagai ATACMS yang dapat mencapai sasaran sejauh 300 kilometer.

Sebaliknya, Ukraina hanya bisa menggunakan rudal jarak pendek GMLRS dengan jangkauan sekitar 70 kilometer.

Meskipun pencabutan tabu ini tampaknya menandai babak baru dalam perang tersebut, Rusia telah mengalami serangan Ukraina di wilayah yang diklaimnya memiliki senjata Barat.

Ukraina telah sering melancarkan serangan di Krimea yang dikuasai Rusia sejak tahun 2014 menggunakan rudal Storm Shadow yang dipasok Inggris.

Ukraina juga melancarkan serangan terhadap Kharkiv dan Kherson pada akhir tahun 2022 ketika Ukraina berupaya membebaskan wilayah yang diduduki Rusia pada minggu-minggu awal perang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *