Soalnya video tersebut menuai kritik dari internet karena kawasan tersebut merupakan kawasan lindung yang perlu dilindungi.
Dalam video tersebut, terlihat sekitar 22 minibus melaju melintasi pantai berpasir Bromo, mengabaikan undang-undang yang melarang kendaraan roda empat memasuki kawasan tersebut, kecuali jeep. Hal itu terjadi pada Jumat (23/5/2024) pagi.
Selaku pengelola wisata Bromo, Bromo menjelaskan apa yang terjadi di Taman Nasional Tengger Semeru (TNBTS). Rombongan minibus masuk melalui Pos Semoro Lawang. Karena kesibukan wisata, petugas menyarankan rombongan untuk mencari tempat parkir sambil menunggu jeep yang telah dipesan sebelumnya.
Namun, alih-alih mencari tempat parkir, rombongan tersebut memutuskan untuk memasuki pantai yang sepi. Mengetahui hal tersebut, polisi langsung mengusirnya dan menyarankan agar kembali ke Pos Semoro Lawang.
“TNBTS telah mendapat persetujuan dari pengelola minibus dan mengeluarkan surat pernyataan untuk mencegah terulangnya perbuatan tersebut,” kata Septi Eka Wardhana, Kepala Tata Usaha Markas Besar TNBTS.
Ia juga meminta seluruh wisatawan dan operator tur untuk mengikuti seluruh aturan saat memasuki Kawasan Konservasi Gunung Bromo. Aturan tersebut antara lain tidak membawa bahan berbahaya dan mudah terbakar, serta tidak membawa kendaraan pribadi atau mengunjungi kawasan Gunung Bromo, ujarnya.
Video viral tersebut telah dikritik secara online. Banyak pihak yang menyayangkan pengoperasian minibus karena merugikan lingkungan Bromo.
“Sedih banget lihatnya, Cagar Alam Bromo, bukan oknum-oknumnya!” tulis salah satu situs.
“Operator wisata dan rombongan harus dihukum, lindungi Bromo bersama-sama!” Diposting oleh situs lain.
