krumlovwedding.com, JAKARTA — Menteri PUPR Basuki Hadimuljon mengatakan usulan perubahan batas pendapatan maksimal penerima Fasilitas Likuiditas (FLPP) dari sebelumnya Rp8 juta menjadi Rp12 juta per bulan adalah hal yang baik, yang kedua tergantung pada keputusan pemerintah.
“Ini langkah yang bagus, targetnya sudah lama, sekarang hanya Rs 8 crore, tadinya Rs 4-5 crore, meningkat menjadi Rs 8 crore, sekarang sudah mencapai Rs 12 crore, yaitu Dibutuhkan juga FLPP di atas Rp 8 juta,” kata Basuki di Kementerian PUPR di Batavia, Kamis (10/10/2024).
Selain tarif maksimum penerima subsidi pendapatan, ada juga usulan dari pelaku industri properti emerging untuk memperpanjang jangka waktu kredit FLPP menjadi 30-40 tahun. Basuki pun menyambut positif bisa mengurangi paket pembayaran pembeli rumah.
“Karena kalau dulu misalnya sudah ada pensiun Rp2 juta, 20 tahun akan berkurang Rp2 juta. Jadi relatif sekali. Bisa saja kalau ditentukan oleh pemerintah,” kata dewan. . “
Aturan pembiayaan perumahan rakyat dalam Keputusan Menteri PUPR No. 242/KPTS/M/2020 kini telah diterapkan, dijelaskan persyaratan fasilitas perumahan menerima pendapatan FLPP kurang dari Rp 8 juta. Sedangkan bunga FLPP sebesar 5 persen untuk jangka waktu hingga 20 tahun.
Dengan ketentuan tersebut, penghasilan penerima bantuan maksimal ditetapkan sebesar Rp 8000.000,- untuk KPR Sejahtera Tapak dan KPR Sejahtera Susun. Aturan-aturan ini berlaku baik tradisional maupun syariah.
Sedangkan pada aturan lama, KPR Sejahtera Tapak hanya Rp4.000.000 dan Ruma Sejahtera Susun Rp7.000.000. Keputusan Menteri baru ini juga membatalkan Keputusan Menteri Nomor 535/KPTS/M/2019 tentang batasan harga jual rumah yang diterima melalui subsidi kepemilikan rumah.
Sedangkan untuk masa subsidi Fasilitas Penyalur Pembiayaan Perumahan (FLPP) saat ini, masa subsidinya masih sampai 20 tahun. Sedangkan SSB berlaku paling lama 10 tahun. Tetap saja SBUM yang diterapkan tetap sama yaitu Rp 4.000.000.
Sementara itu, calon presiden, Prabowo Subianto, melalui timnya berjanji akan membangun satu juta rumah di pedesaan, perkotaan, dan pesisir setiap tahunnya. “Kami tidak ingin membangun tiga juta rumah setiap tahunnya,” kata kepala staf calon presiden Prabowo Subianto, Hashim Jojohadikosumu.
Pembangunan perumahan merupakan salah satu strategi utama yang diusungnya bersama Wakil Presiden Gibran Rakaboming Raka yang disebut dengan Strategi Transformasi Nasional.